Laju kencang Liverpool di Liga Inggris terhenti ketika dipermalukan Watford akhir pekan lalu. Jurgen Klopp tak menanggapinya dengan terlalu emosional.
Liverpool kalah 0-3 di Vicarage Road, Minggu (1/3/2020) malam WIB lalu. Gawang Alisson Becker bobol tiga kali di babak kedua, dua kali oleh Ismaila Sarr dan sekali oleh Troy Deeney.
Itu adalah kekalahan pertama Liverpool musim ini. Hasil itu juga menghentikan rangkaian tanpa kekalahan sepanjang 44 pertandingan di Premier League, serta mencegah Liverpool mengukir rekor 19 kemenangan beruntun.
Tapi anak-anak Merseyside masih kukuh di puncak klasemen dengan 79 poin dari 28 laga. Mohamed Salah dkk masih 22 poin dari Manchester City di posisi dua (27 pertandingan).
Klopp pun merasa tak perlu ada amarah ketika melakukan pertemuan dengan para pemain untuk menganalisis hasil kemarin. Sebab ia tahu betul timnya sebelumnya sudah tampil begitu luar biasa hingga mendominasi Liga Inggris.
"Ya bisa saja terjadi, saya marah-marah ke para pemain, tapi saya tidak marah dengan mereka dalam pertemuan ini. Dari sudut pandang akal sehat, kalau saya datang ke pertemuan itu dan meneriaki mereka seolah mereka sudah kalah di 10 laga terakhir karena sikap yang buruk, itu akan sangat aneh," ungkapnya dikutip Sky Sports.
"Saya tak tertarik untuk mendapatkan perasaan lebih baik sesuai pertemuan. Saya ingin anak-anak mendapatkan informasi yang jelas dan itu bisa disampaikan lebih emosional, bukannya marah ya, atau tak terlalu emosional."
"Kalau Anda perlu menganalisis, Anda menganalisis dan analisis itu tidaklah terlalu emosional. Analisis itu melihat ke fakta-fakta dan faktanya menunjukkan kami tidak cukup bagus. Itulah jawaban mudahnya," imbuhnya.
(raw/nds)