Sejumlah klub Liga Inggris akan memotong gaji para pemain mereka selama pandemi virus Corona. Hal ini dikritik oleh eks kapten Manchester United, Roy Keane.
Chelsea, Southampton, hingga Arsenal adalah contoh-contoh klub yang berencana memangkas gaji para pemain mereka. Hal ini dikarenakan klub tidak mendapat pemasukan berarti selama kompetisi dihentikan, termasuk dari hak siar maupun tiket pertandingan.
Keane tak suka dengan keputusan itu. Ia berpendapat harusnya para pemain tetap menerima seluruh gaji mereka sesuai kontrak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi klub-klub Premier League banyak dikuasai oleh para konglomerat. Sejauh ini, Mesut Oezil dikabarkan menjadi salah satu pemain yang menolak pemotongan gaji.
"Ada tekanan kepada para pemain di klub-klub besar, yang dimiliki orang kaya, untuk menerima pemotongan gaji. Kalau saya bermain di klub besar, saya tak akan mau melakukannya," kata Keane kepada The Football Show, dikutip Sky Sports.
"Memang ada tekanan kepada pemain, tapi itu kan terserah mereka mau melakukan apa dengan gaji mereka. Ambil seluruh gajimu dan jika kamu dermawan, kamu bisa menyumbangkannya untuk orang lain. Para pemain harusnya jangan merasa tertekan, apalagi yang bermain di klub besar."
"Mereka menandatangani kontrak, dan itu urusan pribadi antara pemain dan klub. Tak masuk akal kalau semua pemain harus menerima pemotongan gaji. Harusnya terserah masing-masing individu."
"Jika pemain ingin menerima gaji full, apalagi mereka tahu klub mereka dimiliki seorang miliarder, maka lakukan saja," terang pria asal Republik Irlandia itu.
(adp/cas)