.webp)
Raheem Sterling menyebut satu hal paling penting yang ia pelajari selama di Manchester City. Sterling mengaku mental juaranya terasah.
Sterling gabung City pada musim panas 2015 dari Liverpool. Kepindahannya saat itu sempat memantik kemarahan suporter The Reds.
Hampir lima tahun berseragam City, Sterling meraih enam trofi besar, dua di antaranya adalah gelar juara Premier League. Pesepakbola 25 tahun itu juga menjelma jadi salah satu pemain depan paling produktif di Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sterling Masih Kurang 15 Gol dari Target |
Sterling menyebut perjalanannya di City mengubah pola pikirnya sebagai pemain. Dia kini jadi makin haus kemenangan dan tak mudah menerima kekalahan.
"Selama di City, hal paling penting yang pernah saya pelajari adalah nilai kemenangan. Sebelumnya, kalau saya menang, maka itu bagus. Kalau kalah, saya kecewa, tapi itu tidak terlalu mengusik," ujar Sterling seperti dilansir Evening Standard.
"Sekarang, kalau kami kalah satu kali dalam 15 pertandingan di City, Anda pasti tidak mau ada di ruang ganti, itu seperti hal paling buruk yang pernah terjadi di dunia. Saya kira bagus ada di situasi seperti itu, bahwa tidak ada yang ingin kalah atau menerima kekalahan."
"Itulah hal terbesar yang pernah saya pelajari sejak saya di sini dan sesuatu yang bisa saya bawa, bukan cuma dalam sepakbola, tapi dalam segala hal yang saya lakukan. Mental juara untuk terus ingin menang dan tidak menerima kekalahan," katanya.
(nds/mrp)
