.webp)
Manchester City rupanya menjadi target serangan di media sosial. The Citizens dihantam berita-berita hoax dan hujatan, yang berasal dari India.
Dilansir Daily Mail, serangan kepada City ini diungkap Facebook. Media sosial milik Mark Zuckerberg itu merilis laporan bertajuk Laporan Perilaku Tidak Terkoordinasi (Coordinated Inauthentic Behaviour Report).
Laporan bulanan itu merinci kampanye propaganda yang sudah dihapus sebulan terakhir. Diketahui, City menjadi target serangan dari akun-akun, halaman, grup, dan akun Instagram yang mendiskreditkan klub yang dilatih Pep Guardiola tersebut.
Serangannya berupa hoax dan hujatan. Diketahui, akun-akun tersebut berasal dari firma aRep, yang berbasis di India.
Salah satu perusahaan media sosial, Graphika, yang bekerja sama dengan Facebook, menyebut banyak akun bot yang rupanya pro Qatar. Hal itu ditenggarai menjadi bagian dari konflik Qatar dengan Uni Emirat Arab, negara asal bos City Sheik Mansour, yang juga wakil perdana menteri negara tersebut.
Graphika menyebut, City banyak diserang oleh berita hoax, dalam sebuah situs bernama Mirror Herald. Tuduhannya adalah bos City juga melakukan tindakan Sportswashing, atau menutup-nutupi pelanggaran lewat olahraga.
Salah satunya adalah tuduhan Uni Emirat Arab menggelontorkan banyak uang kepada City untuk mengaburkan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Bahkan dikaitkan dengan perang Yaman dan Libya. City sendiri belum merespons masalah ini.
 |
(yna/mrp)
