Mahrez Sempat Mengira Leicester itu Tim Rugby

Mahrez Sempat Mengira Leicester itu Tim Rugby

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 13 Mei 2020 12:10 WIB
Football - Manchester City v Leicester City - Barclays Premier League - Etihad Stadium - 6/2/16
Leicester Citys Riyad Mahrez celebrates scoring their second goal with team mates
Action Images via Reuters / Jason Cairnduff
Livepic
EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 45 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications.  Please contact your account representative for further details.
Riyad Mahrez sempat mengira Leicester City tim rugby (Action Images via Reuters / Jason Cairnduff)
Manchester -

Riyad Mahrez mengaku awalnya dia tidak ingin pindah ke Inggris untuk gabung Leicester City. The Foxes bahkan dikiranya tim rugby.

Mahrez mengawali karier profesional bersama Le Havre yang saat itu bermain di Ligue 2. Tawaran datang di musim panas 2013 ketika Leicester masih bermain di Championship.

Wajar jika Mahrez ragu dengan tawaran Leicester karena tim itu dianggap tidak punya prospek cerah. Apalagi Mahrez ingin kariernya lebih baik dan bermain di liga-liga top Eropa.

"Saya besar di Prancis sehingga saya ingin merasakan Ligue 1, itu ambisi saya. Ketika agen saya bilang Leicester tertarik, saya bergumam: 'Tim rugby mana ini?," ujar Mahrez seperti dikutip One Football.

"Pertama-tama, saya bilang tidak mau pindah, tidak sama sekali. Buat apa saya pindah ke Inggris? Tidak cocok, di sana terlalu mengandalkan fisik," sambungnya.



Leicester tak menyerah mendekati Mahrez, sementara le Havre memang butuh uang karena kondisi keuangannya tidak sehat. Mahrez akhirnya menerima pinangan Leicester yang membayar 400 ribu paun saat itu.

Pada musim 2013/2014, Mahrez berhasil membawa Leicester naik ke Premier League dan mengukir cerita indah dua tahun berikutnya. Mahrez jadi bagian skuat Leicester yang menjuarai Premier League.

Dia tampil apik dengan 18 gol dari 39 penampilan dan jadi bintang baru di Inggris. Sampai akhirnya kini dia berseragam Manchester City yang menebusnya 60 juta paun dua tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tapi, Leicester berusaha terus. Saya pun sampai mematikan ponsel selama jeda musim dingin di Desember dan bilang: 'Gila betul mereka, apa yang mereka inginkan?."

"Ketika saya kembali berlatih Januari dan saya sadar Leicester masih mengejar saya. Ketika kami mulai bicara soal gaji dan lainnya... saya merasa mereka benar-benar menginginkan saya."

"Saat itu pula, saya membuka laptop dan pertama kalinya googling Leicester City. Saya melihat stadion, fasilitas latihan, infrastruktur, dan itulah yang membuat saya berpikir untuk pindah. Saya bicara dengan ibu saya karena Anda tahu feeling orang tua biasanya benar. Mereka punya kemampuan seperti ini."

"Le Havre butuh uang dan itu sangat penting untuk klub. Jadi saya bilang oke dan akhirnya pindah."

ADVERTISEMENT




(mrp/cas)

Hide Ads