Emery di Arsenal: Cepat Dipuji, Cepat Pula Dicaci

Emery di Arsenal: Cepat Dipuji, Cepat Pula Dicaci

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Minggu, 17 Mei 2020 00:10 WIB
LONDON, ENGLAND - NOVEMBER 23: Unai Emery, Manager of Arsenal looks dejected after his team concede during the Premier League match between Arsenal FC and Southampton FC at Emirates Stadium on November 23, 2019 in London, United Kingdom. (Photo by Harriet Lander/Getty Images)
Unai Emery cepat dipuji dan cepat juga dicaci saat melatih Arsenal (Harriet Lander/Getty Images)
London -

Unai Emery merasa tidak dilindungi betul di Inggris. Selain dari pemilik klub, media dinilai juga terlalu cepat memuji dan menjatuhkan Emery.

Emery cuma 18 bulan jadi manajer Arsenal sebelum dipecat pada November lalu seiring performa buruk klub. Arsenal terpuruk di luar 10 besar karena cuma menang sekali dari 10 pertandingan di seluruh kompetisi.

Rekor buruk itu yang mengantarkan Emery pada surat pemecatan, meski musim sebelumnya berhasil melajukan tim ke final Liga Europa. Emery dianggap tidak mampu memenuhi ekspektasi petinggi klub.

Beberapa bulan setelah pemecatan itu, Emery lantas curhat kepada Guardian. Dalam wawancaranya itu, Emery tak cuma mengkritik pemilik klub yang dianggap tidak melindungi pekerjaannya.



Emery juga menyoroti media-media Inggris yang kerap mengkritiknya dalam berbagai hal, seperti hubungannya dengan Mesut Oezil, performa buruk tim, dan terutama soal bahasa Inggrisnya yang buruk.

Terkait hal terakhir, Emery mencibir media Inggris yang memuji kekurangannya itu saat Arsenal menang. Sementara ketika Arsenal kalah, bahasa Inggris-nya yang buruk jadi bahan celaan.

"Saya merasa levelnya lumayan lah, meski saya merasa masih bisa lebih baik lagi," ujar Emery seperti dikutip ESPN.

"Ketika hasil-hasil buruk didapat, semuanya tidak sama lagi. Anda kehilangan kata-kata untuk menjelaskan. Dan saya cuma bilang 'good ebening' (selamat sore): Ok, itu harusnya 'good evening', tapi ketika saya bilang 'good ebening' dan kami menang, itu lucu jadinya; tapi itu jadi hal memalukan ketika kami kalah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(mrp/ran)

Hide Ads