Liverpool dinilai butuh tambahan penyerang top seperti Timo Werner. Transfer diyakini sempat sangat memungkinkan, tapi kini jadi sulit terwujud karena pandemi.
Liverpool sudah dihubungkan dengan Werner dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih setelah pemain RB Leipzig itu melempar kode-kode tertarik bergabung.
Werner sempat memuji-muji Juergen Klopp dan merasa bahwa gaya Liverpool cocok untuknya. Sebagai catatan, peminatnya bukan cuma Liverpool melainkan juga Manchester United, Chelsea, Bayern Munich, dan Inter Milan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain 24 tahun tersebut memang melejit bersama Leipzig. Ia total sudah mengoleksi 88 gol dari 151 penampilan, dengan musim ini membikin 27 gol dari 37 pertandingan saja.
Mantan bek Liverpool Jamie Carragher sebenarnya mendukung klub merekrut Werner. Tapi ia kini ragu apakah 'Si Merah' punya dana lebih untuk dibelanjakan pada pemain yang dibanderol sekitar 50 juta paun atau sekitar Rp 904 miliar.
"Saya rasa sempat ada peluang bagus transfer itu terwujud sebelum pandemi. Tapi secara finansial, Anda sekarang tak tahu bagaimana kondisi klub," ungkap Carragher dikutip Metro.
"Saya sejujurnya melihat sesuatu di Twitter sebelumnya, soal hasil keuangan Man United. Jadi Anda akan memperkirakan Liverpool dalam kondisi yang cukup mirip, terkait bagaimana mereka terdampak pandemi ini."
"Saya yakin itu akan memengaruhi bursa transfer," imbuh pria yang kini jadi analis ini.
Gagal mendapatkan Werner tentu bukan kiamat buat Liverpool, mengingat trio Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino sejauh ini bekerja baik-baik saja. Tapi Werner memang akan memberikan dimensi lain untuk tim besutan Juergen Klopp tersebut.
"Menurut saya Liverpool tidak bisa terlalu banyak mengeluh dengan skuad yang mereka miliki saat ini. Mereka baru kalah sekali di liga sepanjang musim ini dan satu di musim lalu," sambung mantan bek tersebut.
"Tentunya tidak ada terlalu banyak hal yang perlu diubah, tapi saya tetap merasa penyerang top dibutuhkan. Tapi kalau kondisi keuangannya tidak mendukung, ya tetap tidak mendukung," tandas Carragher.
(raw/cas)