Dulu Salah Nangis Kalau Tidak Cetak Gol

Dulu Salah Nangis Kalau Tidak Cetak Gol

Afif Farhan - Sepakbola
Kamis, 04 Jun 2020 16:00 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - DECEMBER 14: Mohamed Salah of Liverpool celebrates after scoring his teams second goal during the Premier League match between Liverpool FC and Watford FC at Anfield on December 14, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Clive Brunskill/Getty Images)
Dulu, Salah Nangis Kalau Tidak Cetak Gol (Getty Images/Clive Brunskill)
Liverpool -

Ini cerita masa muda Mohamed Salah kala di Mesir, sebelum bertualang ke Eropa. Salah, katanya suka nangis kalau tidak cetak gol.

Mohamed Salah kini adalah bintangnya Liverpool. Sejak berseragam The Reds di tahun 2017, dia bermain sebanyak 144 kali dengan catatan 91 gol.

Juara Liga Champions telah dipersembahkannya di musim 2018/2019 kemarin. Kini, Salah sedikit lagi membawa Liverpool juara Premier League.

LIVERPOOL, ENGLAND - FEBRUARY 01: Mohamed Salah of Liverpool celebrates after scoring his team's fourth goal during the Premier League match between Liverpool FC and Southampton FC at Anfield on February 01, 2020 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Julian Finney/Getty Images)Mohamed Salah, mesin gol Liverpool Foto: Julian Finney/Getty Images)





Mohamed Salah menempuh jalan panjang untuk mencapai kesuksesan sekarang ini. Dia sempat terbuang di Chelsea, mengarungi Liga Italia, hingga akhirnya perkasa di Liverpool.

Dilansir Mirror, seorang teman Salah di Mesir yang bernama Eric Bekoe menceritakan masa muda Mo Salah. Eric menjelaskan, Salah dulu bermain di tim jim junior klub Mokawloon U19 di tahun 2010.

Kemudian di tahun 2012 atau saat berusia 20 tahun, Salah memulai karir perdana di Liga Mesir bersama El Mokawloon. Bermain sebanyak 44 kali, Salah mencetak 12 gol.

"Salah begitu hebat sebagai sayap kiri. Dia bisa berlari dengan cepat dan mencetak gol, yang membedakannya dengan pemain-pemain muda saat itu," kata Eric.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Eric Bekoe kala itu bermain untuk klub Mesir lainnya, FC Petrojet dan bermain di posisi striker. Meski beda klub, Eric tahu tentang Mo Salah dan juga melihat perkembangannya.

Eric menceritakan hal menarik. Menurutnya, Salah kala remaja begitu berambisi ingin terus mencetak gol di tiap pertandingan. Jika gagal, Salah bisa menangis.

"Salah terkadang menangis jika tidak bisa mencetak gol. Dia selalu ingin mencetak gol dan jadi top skor," kenangnya.

"Kini, Mohamed Salah adalah pesepakbola Mesir terbaik. Para pemain muda di Mesir pun sekarang ingin menjadi seperti dirinya," tutup striker asal Ghana tersebut.




(aff/krs)

Hide Ads