Brendan Rodgers menjalani musim yang oke di Liga Inggris bersama Leicester City sebelum kompetisi ditangguhkan. Bisakan The Foxes bertaring lagi.
Rodgers didapuk sebagai manajer Leicester pada Februari 2019. Dia datang menggantikan Claude Puel yang dipecat.
Di sisa musim lalu, Rodgers membawa The Foxes finis di posisi kesembilan. Nah, musim ini Leicester berhasil dibawa mantan manajer Liverpool itu ke posisi tiga dengan 53 poin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leicester cuma kalah empat poin dari Manchester City di posisi kedua. Di sisi lain, Leicester berhasil menjauh dari kejaran Chelsea dan Manchester United yang secara berurutan di posisi keempat dan kelima. Tim seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal juga berhasil disikat.
Laju oke Leicester itu terjadi sebelum pandemi virus corona. Nah, saat ini apa The Foxes mampu konsisten dengan kemenangan di saat liga bergulir tanpa penonton?
"Anda harus menemukan permasalahannya. Ini tentang membangkitkan pemain secara emosional seolah-olah ada suporter di sana, untuk bermain dengan intensitas dan mencapai tujuan permainan kami. Ini dalam jangkauan kami untuk memiliki musim yang benar-benar brilian," kata Rodgers kepada Daily Mail.
"Saya mencoba memahami pemain. Sebelum itu, saya harus memahami manusianya. BR di baju saya tidak berarti apa-apa jika saya orang idiot dan tidak bisa terhubung dengan orang lain," sambungnya.
"Saya akan memperlakukan mereka seperti anak saya sendiri. Saya akan memberi mereka nasihat bahwa saya akan memberi seperti anak sendiri. Jika Anda tulus dengan kata-kata Anda kepada mereka, Anda bisa mendapatkan chemistry," tegasnya.
Baca juga: Simpati Rodgers untuk Coutinho |
(ran/cas)