.webp)
Manchester United dituding diuntungkan penalti-penalti hingga Video Assistant Referee (VAR). Ole Gunnar Solskjaer menyebutnya 'narasi untuk memengaruhi pembuat keputusan'.
Serangkaian tudingan itu dialamatkan ke MU oleh sejumlah manajer tim rival. Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho, yang juga pernah menangani MU, mencibir 13 penalti yang didapatkan 'Setan Merah' di Liga Inggris musim ini sebagai sebuah 'bantuan'.
Manajer Chelsea Frank Lampard tak kalah sengit menyindir MU, jelang duel kedua tim di Wembley pada semifinal Piala FA. Lampard menuding MU kerap diuntungkan VAR, juga mewanti-wanti para pemainnya untuk berhati-hati dengan pemain-pemain MU di kotak penalti sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solksjaer membalas tudingan itu dengan membeberkan sejumlah keputusan yang merugikan timnya. Ia percaya tim-tim rival ini cuma ingin memengaruhi pandangan para wasit dan petugas pemantau VAR.
"Tampaknya ada sebuah narasi. Sepertinya orang-orang ingin memengaruhi siapapun yang membuat keputusan-keputusan. Saya mendengar orang-orang bicara soal keberuntungan, bahwa kami sudah lebih sering beruntung daripada apesnya," ungkapnya dikutip Sky Sports.
"Kalau kalian lihat keputusan-keputusan faktual, dan saya tak mau terdengar seperti manajer tertentu bicara soal fakta-fakta, tapi kalau Anda offside, ya Anda offside, itu jelas. Bicara soal beruntung, penalti yang kami dapatkan di menit terakhir lawan Tottenham diambil dari kami, itu mungkin seharusnya jadi dua poin ekstra buat kami."
"Bicara soal kartu merah yang (Oriol) Romeu seharusnya dapatkan ketika dia hampir bikin Mason Greenwood lumpuh, itu seharusnya kartu merah. Mungkin itu akan membantu kami."
"Atau soal Mark Noble ketika dia seharusnya diusir saat melawan kami, ketika kami kalah dari West Ham. Ngomong-ngomong soal keputusan aktual yang dibuat, itu adalah keputusan yang merugikan Manchester United tapi diubah dan dibetulkan."
"Jadi seharusnya saya yang komplain bahwa kami punya keputusan-keputusan yang merugikan kami di lapangan, yang dibuat oleh wasit di lapangan. Ada narasi yang dibangun, tapi kami cuma perlu fokus ke pertandingan-pertandingan kami dan biarkan orang lain bicara," tandas pria asal Norwegia ini.
(raw/krs)
