Aston Villa Vs Arsenal berakhir 1-0. Sejumlah data usai laga mengungkap buruknya performa the Gunners, termasuk kegagalan bikin shot on target.
Dalam laga di Villa Park, Rabu (22/7/2020) dini hari WIB, the Gunners sebenarnya mendominasi penguasaan bola hingga 69%. Tapi the Villans yang meraih poin penuh di laga ini.
Satu-satunya gol dalam pertandingan pekan ke-37 Premier League itu dicetak oleh Trezeguet di menit ke-27. Tak ada lagi gol tambahan di sisa waktu pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil itu membuat Arsenal sudah dipastikan bakal finis di luar enam besar klasemen Liga Inggris saat musim berakhir, sebuah finis terburuk mereka dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
BBC mencatat, kali terakhir Arsenal gagal finis enam besar adalah pada musim 1994/1995, ketika caretaker Stewart Houston membawa Meriam London finis di posisi ke-12 menyusul kepergian George Graham di bulan Februari.
Statistik PremierLeague.com mencatat, Arsenal tak kuasa menjebol gawang Villa sekalipun melepaskan tujuh tembakan. Tak ada pula shot on target yang dicatatkan dari tembakan-tembakan itu. Sementara Villa mampu membuat tiga shot on target dari total delapan tembakan yang mereka lepaskan sepanjang pertandingan.
Sumber yang sama mencatat bahwa Arsenal juga unggul jumlah operan atas Villa (606 berbanding 264) plus sentuhan terhadap bola (771 berbanding 439). Ditambah dengan dominasi 69 persen berbanding 31 persen, makin tegas pula bahwa Arsenal sebenarnya amat dominan menguasai bola sekalipun tak kuasa mengarahkannya ke gawang Villa.
Berikut catatan lain seputar buruknya performa skuad Mikel Arteta dalam laga Aston Villa Vs Arsenal, seperti dirangkum dari Opta:
1. Aston Villa menang atas Arsenal di Villa Park dalam partai Premier League untuk kali pertama semenjak Desember 1998 saat di bawah arahan John Gregory, sekaligus menyudahi rentetan 17 laga kandang tak pernah menang saat menjamu Arsenal.
2. Arsenal sudah menelan empat kekalahan dalam enam laga tandangnya (plus dua hasil seri) di Premier League sejak kompetisi bergulir lagi, satu lebih banyak ketimbang 14 laga tandang pertamanya di musim 2019/2020.
3. Arsenal sudah menelan 10 kekalahan liga untuk musim ketiga secara berturut-turut. Itu merupakan rentetan terburuk semenjak periode tujuh musim di antara 1981/1982 dan 1987/1988.
4. 46 persen gol yang bersarang di gawang Arsenal (21 dari 46) di Premier League terjadi menyusul situasi bola mati, persentase tertinggi di liga.
5. Di laga Aston Villa Vs Arsenal, baru kali ini lagi the Villans menghadapi lawan yang tidak mencatatkan satu pun shot on target di partai Premier League semenjak menghadapi West Bromwich Albion pada Januari 2016.
(krs/krs)