Peluang untuk mendapatkan Jadon Sancho justru bikin Manchester United dalam posisi sulit. Harganya mahal, tapi jika tak kunjung dibeli ada tekanan bertubi-tubi.
Manchester United sempat diyakini ada di posisi terdepan untuk mendapatkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund. Rumornya begitu kencang beredar beberapa pekan lalu, tapi kini malah mereda seiring progres yang tak kunjung terlihat.
Harga menjadi kendala 'Setan Merah' untuk mendapatkan winger 20 tahun tersebut. Dortmund disebut-sebut meminta setidaknya 108 juta paun, jumlah yang berat dipenuhi MU di tengah hantaman krisis akibat pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Bukti MU Masih Ngarep Jadon Sancho |
Mantan bek Liverpool dan tim nasional Inggris Jamie Carragher percaya MU juga kini lebih berhati-hati dalam berbelanja. Dalam beberapa musim terakhir, MU dinilai kerap membeli pemain lebih mahal dari semestinya.
Kasus Harry Maguire misalnya, di mana MU dikendalikan sepenuhnya oleh Leicester City soal harga. MU awalnya punya kesempatan merekrut Maguire senilai 70 juta paun pada 2018, tapi menolak karena merasa angka itu ketinggian.
Pada akhirnya MU kembali ke meja negosiasi setahun berselang dan membelinya seharga 80 juta paun. Itu belum membicarakan soal perekrutan mahal yang gagal seperti Angel Di Maria, Alexis Sanchez, hingga Romelu Lukaku.
Baca juga: Kejar Sancho Sampai Dapat, MU |
Menjadi persoalan serius ketika kehati-hatian MU kini menghadapi tuntutan para penggemar.
"Saya rasa United pada akhirnya akan membayar apa yang perlu mereka bayar. Ed Woodward (CEO MU) dikutuk kalau dia melakukannya dan dikutuk pula kalau tidak melakukannya," ujar Carragher kepada Telegraph dan dikutip Metro.
"Ketika United membayar mahal sejumlah pemain di masa lalu, kita semua tertawa dan bilang 'Mereka melakukannya lagi!'. Orang-orang mencemooh Woodward karena klub-klub penjual bisa mendapatkan 10 atau 20 juta paun lebih banyak darinya."
"Tapi sekarang Borussia Dortmund meminta 108 juta paun untuk Sancho dan karena United tidak langsung membayarnya, semua orang mengkritik lagi," imbuhnya.
(raw/mrp)