Premier League Ingin Fans Kembali ke Stadion Secepat Mungkin

Premier League Ingin Fans Kembali ke Stadion Secepat Mungkin

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 10 Sep 2020 02:01 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - JULY 05: General view inside the stadium where a Newcastle United banner is seen alongside the Premier League logo prior to the Premier League match between Newcastle United and West Ham United at St. James Park on July 05, 2020 in Newcastle upon Tyne, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Premier League berharap fans bisa kembali ke stadion secepatnya. (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
Jakarta -

Sejak aturan lockdown diangkat dan Liga Inggris dilanjutkan pada Juni lalu, pertandingan digelar tertutup. Premier League berharap fans kembali secepatnya.

Liga Inggris musim 2019/2020 sempat dihentikan selama tiga bulan akibat pandemi virus Corona. Kompetisi disetop per Maret lalu dilanjutkan di bulan Juni.

Tapi untuk menekan risiko penularan virus, laga digelar tanpa penonton. Keputusan ini berdampak besar secara ekonomi, dengan Premier League melaporkan hilangnya pemasukan sebesar 700 juta paun di kuartal terakhir musim lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu belum menghitung hilangnya potensi ekonomi di level komunitas lokal maupun secara nasional. CEO Premier League Richard Masters menegaskan fokus pihaknya saat ini adalah mengembalikan fans ke stadion secepat mungkin.

"Kami harus mengembalikan para fans ke dalam stadion secepat mungkin. Itu adalah hal besar yang hilang, secara ekonomi atau apapun. Kami perlu agar para penggemar kembali ke dalam stadion atas berbagai macam alasan dan itu adalah prioritas nomor satu," ujarnya dikutip BBC.

ADVERTISEMENT

Dengan situasi saat ini, fans baru bisa kembali ke stadion paling cepat di bulan Oktober. Hanya saja baru-baru ini pemerintah Inggris telah menetapkan aturan baru di tengah naiknya kasus COVID-19, dengan melarang kerumunan lebih dari enam orang.

Kendati aturan itu tak berlaku untuk sekolah, tempat kerja, acara resepsi yang aman dari COVID-19, pemakaman, dan olahraga tim yang terorganisasi, tetap tak ada jaminan situasi tak memburuk. Masters menegaskan Premier League selalu siap beradaptasi.

"Itu tidak mengendurkan ambisi kami, itu cuma berarti kami harus beradaptasi. Itu adalah satu hal yang sudah kami tunjukkan dalam beberapa bulan ini, kami mampu beradaptasi dengan situasi," sambungnya.

"Kami menunggu untuk melihat apa dampaknya terhadap program pengujian pemerintah, dan izin-izin yang akan diberikan, dan juga pada tanggal 1 Oktober yang krusial itu. Kami menunggu untuk melihat apa keputusan pemerintah dan kami akan tetap berdialog dengan mereka."

"Kami selalu tahu September akan jadi bulan yang sulit di awal kembalinya situasi normal yang dibahas pemerintah, dan oleh karena itu kami harus mengantisipasi ganjalan-ganjalan dalam perjalanan nanti," kata Masters.

Sebelumnya Inggris sudah melakukan uji coba menghadirkan penonton di stadion, dalam laga persahabatan antara Brighton & Hove Albion vs Chelsea di bulan Agustus kemarin. Pada laga itu, 2.500 penonton mengisi Amex Stadium.




(raw/adp)

Hide Ads