Mikel Arteta naik jabatan di Arsenal. Ia kini tak lagi sekedar head coach, namun sudah menjadi manajer Arsenal. Bedanya apa?
Diketahui, sewaktu ditunjuk menangani Arsenal pada Desember lalu, Arteta hanya fokus menangani performa skuad The Gunners di dalam dan luar lapangan. Di luar itu, ada Edu yang menjabat sebagai direktur teknik.
Namun dalam perjalanannya, Arteta berhasil menunjukkan kemampuan manajerial yang baik. Selain berhasil membawa The Gunners meraih Piala FA musim lalu, besarnya peluang Pierre-Emerick Aubameyang untuk bertahan di Arsenal juga tak lepas dari sosok Arteta meyakinkan penyerang Gabon itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat capaian Arteta selama 9 bulan terakhir di Emirates Stadium, direksi Arsenal pun tak ragu untuk mempromosikan jabatannya. Dengan menjadi manajer, Arteta kini mempunyai kuasa lebih besar dan luas, terutama menyangkut masalah perekrutan pemain.
"Mikel sudah di sini sejak Desember, dan selama sembilan bulan terakhir merupakan masa-masa paling menantang dalam sejarah Arsenal. Meski begitu, Mikel berhasil membawa klub ini bergerak maju," ujar chief executive Vinai Venkatesham, dikutip situs resmi klub.
"Dia berhasil membangkitkan semangat dan energi di London Colney dan juga fans Arsenal di seluruh dunia. Dia melakukan pekerjaan yang fenomenal."
"Selain itu, dia sudah melakukan banyak pekerjaan di luar jobdesc-nya sebagai pelatih kepala. Jadi kami mulai sekarang mengganti statusnya. Dia akan naik dari pelatih kepala menjadi manajer tim utama. Pengakuan ini bukan hanya karena apa yang telah dia kerjakan, namun juga apa yang bisa dia lakukan ke depannya," sambungnya.
Diketahui, jabatan serupa di Arsenal terakhir kali diemban oleh Arsene Wenger, yang mundur pada 2018 lalu setelah mengabdi selama 22 tahun.
Baca juga: Willian Bisa Jadi 'Jimatnya' Arsenal |