Lini Tengah Liverpool Penuh Sesak, Klopp Enggak Khawatir?

Lini Tengah Liverpool Penuh Sesak, Klopp Enggak Khawatir?

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 19 Sep 2020 19:40 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - APRIL 16: Jurgen Klopp, Manager of Liverpool reacts as he watches his team train during the Liverpool training session on the eve of the UEFA Champions League Quarter Final Second Leg match between Liverpool and Porto at Melwood Training Centre on April 16, 2019 in Liverpool, England. (Photo by Jan Kruger/Getty Images)
Juergen Klopp kini punya delapan gelandang utama untuk dipilih di tiap pertandingan. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Kedatangan Thiago Alcantara bikin lini tengah Liverpool semakin padat. Ada kekhawatiran Juergen Klopp tak bisa menjaga para gelandangnya tetap senang.

Liverpool merekrut Thiago Alcantara dari Bayern Munich pada Jumat (18/9/2020) kemarin senilai 25 juta paun termasuk bonus-bonus. Gelandang 29 tahun itu bikin persaingan lini tengah 'Si Merah' semakin sengit.

Ia menjadi gelandang kedelapan untuk skuad besutan Juergen Klopp tersebut. Sebelumnya sudah ada Fabinho, Gerginio Wijnaldum, James Milner, Naby Keita, Jordan Henderson, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Xherdan Shaqiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu belum menghitung gelandang-gelandang muda seperti Curtis Jones dan Ben Woodburn. Padahal di tiap pertandingan, Liverpool praktis cuma butuh tiga pemain untuk jadi starter karena bermain dengan pola 4-3-3, plus satu atau dua pemain lagi sebagai cadangan.

Bakal menjadi persoalan jika persaingan internal ini malah merusak atmosfer ruang ganti karena ada pemain yang tidak senang karena jatah bermain yang minim. Tapi Klopp tak mau terlalu ambil pusing.

ADVERTISEMENT

Ia memastikan seluruh pemain penting buat tim karena ada tuntutan yang besar musim ini. Senang atau tidak, kembali ke pemain masing-masing.

"Mereka semua tidak bisa bermain di saat bersamaan, itu benar. Tapi Anda sendiri tak bisa membuat seorang pemain senang. Saya tak khawatir soal itu," ungkap Klopp dikutip Sportsmole.

"Kalau kami punya lebih dari tiga gelandang misalnya, dan kami memainkan 4-3-3, maka beberapa pemain tidak akan memulai laga atau masuk sebagai pengganti, selalu begitu. Beberapa tidak punya kesempatan untuk masuk ke lapangan dan itu adalah skuad untuk satu hari pertandingan, begitulah keadaannya."

"Tapi tugas saya adalah menunjukkan ke para pemain, betapa pentingnya mereka di hampir setiap momen. Di latihan, di susunan pemain, di bangku cadangan, atau sepekan kemudian di situasi yang sama. Saya tak bisa bersiap untuk musim yang normal ketika musim tidak berjalan normal. Enggak bisa begitu."

"Kalau semuanya fit, rotasi itu sangat dibutuhkan karena tidak akan berhasil kalau tidak begitu. Kami cuma harus mencoba dan memastikan bisa menangani situasi ini. Jadi, ya, saya ingin para pemain saya bahagia tapi kami tidak bisa membuat mereka senang. Mereka punya peran besar juga terhadap hal tersebut," imbuhnya.




(raw/krs)

Hide Ads