Digaet musim panas ini, Facundo Pellistri menjadi pemain Uruguay teranyar di Manchester United. Siapa saja sebelumnya? Seberapa sukses mereka?
Merujuk pada data TransferMarkt, striker Diego Forlan adalah pemain Uruguay pertama yang membela Setan Merah. Ia direkrut dari Independiente pada 20 Januari 2002 dan di Man United sampai 21 Agustus 2004.
Total 98 penampilan dicatatkan Forlan semasa bermain buat MU, dengan 17 gol dilesakkan. Kegigihannya di atas lapangan cukup mampu merebut dukungan suporter, tapi beberapa kegagalannya dalam menyarangkan bola dari peluang matang tetap jadi sorotan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diego Forlan meninggalkan Manchester United setelah berada dalam skuad yang menjuarai Premier League 2002/2003, Piala FA 2003/2004, dan Community Shield: 2003. Fans Setan Merah masih mengingatnya sebagai pencetak dua gol ke gawang Liverpool.
Full back Guillermo Varela menjadi pemain kedua asal Uruguay yang direkrut Manchester United. Diboyong dari Penarol, ia teken kontrak lima tahun dengan Man United pada Juni 2013.
Awal kariernya di Manchester United diawali bersama tim U-23, sebelum kemudian dipinjamkan ke Real Madrid Castilla. Ia baru debut untuk tim utama Man United pada 5 Desember 2015 saat turun sebagai pemain pengganti.
Saat Jose Mourinho datang ke Old Trafford sebagai manajer pada 2016, Guillermo Varela tak dibawa dalam tur pramusim ke China. Ia dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt pada Juli 2016, sebelum akhirnya balik ke Penarol pada 2017.
Setelah dua pemain Uruguay pada periode berbeda tersebut, musim panas ini Manchester United sekaligus mendatangkan dua pemain asal negara tersebut. Salah satunya adalah winger muda Facundo Pellistri.
Seperti halnya Varela, Facundo Pellistri didatangkan the Red Devils dari Penarol. Belum banyak yang diketahui soal kemampuan pemain sayap ini terkecuali dari klip kompilasi videonya dan komentar sejumlah mantan pesepakbola.
Satu hal yang menarik, Pellistri dilatih oleh Forlan di Penarol. Itu memunculkan rumor bahwa kepindahannya ke Manchester United musim panas ini tak lepas dari peran serta Diego Forlan.
Selain itu tentu saja ada nama Edinson Cavani, yang bisa dikatakan kontras dengan Pellistri. Cavani, di usia 33 tahun, sudah tak lagi muda. Di sisi lain, ia punya reputasi sebagai pesepakbola yang ulung di depan gawang semasa membela Palermo, Napoli, dan Paris Saint-Germain.
Apakah Edinson Cavani masih punya taji, setelah cuma dipercaya tampil 22 kali dengan bikin tujuh gol bersama Paris Saint-Germain sepanjang musim lalu, memang dapat diperdebatkan. Tapi Manchester United konon berharap kedatangannya bisa memiliki efek seperti halnya Zlatan Ibrahimovic yang tua-tua keladi; masih jago bikin gol walaupun tak muda lagi, dan secara khusus bertindak sebagai pemimpin dan inspirator di atas lapangan.