Berlanjutnya Kutukan Arsenal di Markas 'Big Six'

Berlanjutnya Kutukan Arsenal di Markas 'Big Six'

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Minggu, 18 Okt 2020 08:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - OCTOBER 17: Pierre-Emerick Aubameyang and Bukayo Saka of Arsenal look dejected following their sides defeat in the Premier League match between Manchester City and Arsenal at Etihad Stadium on October 17, 2020 in Manchester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Alex Livesey/Getty Images)
Arsenal kalah 0-1 dari Manchester City di Etihad Stadium. (Foto: Getty Images/Alex Livesey)
Jakarta -

Arsenal takluk dari Manchester City di lanjutan Liga Inggris. Kekalahan itu menandai berlanjutnya kutukan tak pernah menang di markas sesama 'Big Six'.

Arsenal kalah 0-1 saat bertandang ke Etihad Stadium, Sabtu (17/10/2020) malam WIB dalam lanjutan Liga Inggris. Cuplikan laga itu bisa disaksikan di Mola TV melalui link berikut ini.

Satu-satunya gol yang membedakan kedua tim dicetak oleh Raheem Sterling di menit ke-23. Arsenal sebenarnya punya sejumlah peluang bagus, tiga di antaranya di babak pertama yang digagalkan dengan gemilang oleh Ederson.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan ini membuat Arsenal menjaga laju buruk saat bertamu ke sesama anggota Big Six seperti Man City, Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. Opta mencatat Arsenal sudah tanpa kemenangan di 29 pertemuan tandang Liga Inggris dengan tim-tim ini.

Dalam periode itu, The Gunners membukukan 10 hasil imbang dan menelan 19 kekalahan. Terakhir kali Arsenal merasakan kemenangan atas tim-tim ini adalah saat mengalahkan Man City 2-0 pada Januari 2015 silam.

ADVERTISEMENT

Manajer Arsenal Mikel Arteta mengakui catatan ini harus segera diubah timnya jika ingin bertarung di papan atas. Arsenal tak bisa terus-terusan melempem di kandang sesama Big Six.

[Gambas:Opta]

"Tentu saja. Anda ingin menuju ke setiap tempat dan menang. Untuk mencapai posisi yang dekat dengan kemenangan, Anda harus melakukan begitu banyak hal bagus, selama 96 menit, dan kami sudah melakukan banyak di antaranya," ujarnya dikutip BBC.

"Tapi pada akhirnya pertandingan-pertandingan ditentukan di kotak-kotak penalti. Melawan tim-tim besar, ketika Anda ada di area itu, Anda harus menuntaskan peluangnya," imbuhnya.




(raw/yna)

Hide Ads