Xhaka Sempat Ingin Tinggalkan Arsenal, tapi Batal karena Arteta

Xhaka Sempat Ingin Tinggalkan Arsenal, tapi Batal karena Arteta

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Rabu, 11 Nov 2020 10:05 WIB
LONDON, ENGLAND - OCTOBER 25: Granit Xhaka of Arsenal  during the Premier League match between Arsenal and Leicester City at Emirates Stadium on October 25, 2020 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Catherine Ivill/Getty Images)
Granit Xhaka sempat ingin meninggalkan Arsenal setelah perselisihan dengan fans (Foto: Getty Images/Catherine Ivill)
London -

Granit Xhaka mengakui perselisihannya dengan fans sempat membuatnya ingin pergi dari Arsenal. Namun, dia akhirnya bertahan setelah bicara dengan Mikel Arteta.

Oktober 2019 lalu, Xhaka jadi musuh suporter Arsenal. Dalam pertandingan melawan Crystal Palace, Xhaka yang tak terima dengan cemoohan suporter kemudian membalas dengan gestur provokatif dan mengumpat.

Buntut dari insiden tersebut, Xhaka dicopot dari jabatan sebagai kapten The Gunners. Gelandang internasional Swiss itu kemudian juga lebih sering duduk di bangku cadangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi tersebut membuat masa depan Xhaka di Emirates Stadium jadi spekulasi. Dia sempat dikabarkan akan dilepas pada bursa transfer Januari lalu. Hertha Berlin disebut-sebut jadi tujuan gelandang berusia 28 tahun itu.

Namun, kedatangan Mikel Arteta pada Desember 2019, menggantikan Unai Emery yang dipecat, mengubah pikiran Xhaka. Arteta berperan membuat Xhaka akhirnya memutuskan untuk bertahan.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak berlatih selama dua hari, khawatir tentang semua yang sudah terjadi," ujar Xhaka kepada Neue Zurcher Zeitung seperti dikutip Daily Cannon.

"Hati saya sudah meninggalkan klub. Fakta bahwa sekarang saya masih di sini itu berkat Mikel Arteta."

"Pertama, dia menginginkan penjelasan dari saya soal apa yang saya rasakan, kenapa saya bertindak seperti itu. Saya bisa sampaikan motif saya kepadanya, mencurahkan pikiran."

Xhaka menyebut reaksi kerasnya terhadap fans saat itu karena ia mendapat hinaan yang 'tak bisa diterima'. Jika itu terjadi lagi, Xhaka yakin sikapnya itu tak akan terulang.

"Saya sangat terkejut dengan ini. Saya juga manusia, punya emosi, bahkan terluka gara-gara sesuatu. Sikap meremehkan kepada fans yang saya buat saat itu, mungkin saya tidak akan begitu sekarang," ucapnya.

"Tapi ada situasi di mana Anda tidak siap. Saya pada dasarnya adalah orang yang bisa menerima kritik dengan baik. Tapi apa yang terjadi di sana tidak bisa saya terima. Keluarga saya dihina meski tidak ada hubungannya," kata Xhaka.




(nds/yna)

Hide Ads