Allegri Ngebet Jajal Liga Inggris, Ada yang Mau Tampung?

Allegri Ngebet Jajal Liga Inggris, Ada yang Mau Tampung?

Randy Prasatya - Sepakbola
Sabtu, 05 Des 2020 22:06 WIB
Juventus Italian coach Massimiliano Allegri celebrates the teams winning the Italian Champions trophy at the end of the Italian Serie A football match Juventus vs Atalanta on May 19, 2019 at the Allianz stadium in Turin. (Photo by Isabella BONOTTO / AFP)
Massimiliano Allegri mengincar klub Liga Inggris. (Foto: Isabella Bonotto / AFP Photo)
Jakarta -

Massimiliano Allegri sedang tidak memiliki pekerjaan. Dia sangat ingin melatih klub Liga Inggris. Ada yang mau?

Juventus adalah klub terakhir yang dilatih oleh Allegri. Selama lima musim di Allianz Arena, dia membawa Si Nyonya Tua memenangi lima Scudetto, empat Coppa Italia, dan dua Piala Supercoppa Italia.

Allegri kemudian pergi selepas menuntaskan musim 2018/2019. Posisinya digantikan oleh Maurizio Sarri, yang pada musim selanjutnya Andrea Pirlo dipercaya menjadi juru taktik Juventus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan pelatih AC Milan sempat dikait-kaitkan dengan Real Madrid setelah meninggalkan Juventus. Ada pula Arsenal dan Manchester United selaku klub asal Inggris yang disebut tertarik dengan Allegri.

Allegri pernah dilaporkan menjalani kursus bahasa Inggris di Milan untuk melangkah ke Liga Inggris. Saat ini dia seperti sudah cukup oke berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan siap mengambil tantangan baru.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin merasakan pengalaman di Premier League. Di Italia, saya berada di Milan selama empat tahun. Lima tahun di Juventus. Sekarang saya berharap (untuk bekerja lagi) di Italia, tetapi itu sulit, atau di Inggris," kata Allegri kepada surat kabar The Times.

"Bagi saya, sepakbola Inggris berkembang sekarang karena banyak pelatih asing. Ada lebih banyak taktik dibandingkan 10 tahun lalu. Inggris sekarang lebih canggih, dan lebih taktis, tetapi juga menghormati tradisi sepakbola Inggris," Allegri melanjutkan.

"Ini adalah keseimbangan yang baik antara semangat sepakbola Inggris dan kualitas baru, serta pendekatan taktis baru dari para pelatih baru."

"Yang penting setiap negara punya sejarahnya masing-masing. Inggris berbeda dengan Italia, berbeda dengan Spanyol, juga dari Jerman. Sulit untuk mengubah sejarah negara," tegasnya.




(ran/mrp)

Hide Ads