Ha Ha Ha... Havertz

Ha Ha Ha... Havertz

Afif Farhan - Sepakbola
Rabu, 16 Des 2020 16:10 WIB
LONDON, ENGLAND - OCTOBER 20: Kai Havertz of Chelsea reacts during the UEFA Champions League Group E stage match between Chelsea FC and FC Sevilla at Stamford Bridge on October 20, 2020 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Toby Melville - Pool/Getty Images)
Ha Ha Ha... Havertz (Getty Images/Pool)
London -

Dibeli Chelsea mahal-mahal tapi sejauh ini belum tampil menawan. Kai Havertz namanya.

Kai Havertz dibeli Chelsea dari tim Bundesliga, Bayer Leverkusen di bursa transfer musim panas kemarin. Harganya selangit, Chelsea harus merogoh kocek dalam-dalam sebanyak 70 juta paun atau setara Rp 1,3 triliun.

Itu menjadikan Havertz sebagai pembelian pemain termahal sepanjang masa kedua bagi Chelsea. Di tempat pertama ada kiper Kepa Arrizabalaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kai Havertz usianya masih muda, masih 21 tahun. Chelsea lantas mengikatnya dengan kontrak sampai tahun 2025.

Kai Havertz Resmi Berseragam ChelseaKai Havertz kala diresmikan sebagai pemain Chelsea (Chelsea TV)

Nama Kai Havertz memang belum familiar di kuping para pecinta Liga Inggris. Tapi di Liga Jerman, beberapa musim terakhir Havertz begitu jempolan.

ADVERTISEMENT

Havertz adalah jebolan akademi Bayer Leverkusen. Dia menembus skuad utama di tahun 2016.

Musim 2018/2019, jadi awal mula ketenaran Havertz. Dia mampu mencetak 17 gol dan empat assist dari 34 laga di Bundesliga.

LEVERKUSEN, GERMANY - JUNE 27: Kai Havertz of Bayer 04 Leverkusen runs with the ball during the Bundesliga match between Bayer 04 Leverkusen and 1. FSV Mainz 05 at BayArena on June 27, 2020 in Leverkusen, Germany. (Photo by Friedemann Vogel/Pool via Getty Images)Kai Havertz tampil menawan bersama Bayer Leverkusen (Getty Images)

Kai Havertz adalah pemain yang serba bisa. Dirinya bisa ditempatkan sebagai gelandang tengah, gelandang serang, dan penyerang sayap.

Havertz begitu berbahaya dengan tendangan akuratnya dan cukup kuat berduel bola-bola atas. Total dari 150 penampilan di seluruh kompetisi bersama Bayer Leverkusen, Havertz mampu mencetak 46 gol dan 31 assist.

Puja-puji mengalir padanya. Ada yang bilang Kai Havertz punya talenta seperti Mesut Oezil dan gaya permainannya cukup elegan selayaknya Zinedine Zidane.

Apalagi usianya masih muda, maka masa depannya masih panjang. Kalau terus berkembang, Havertz dinilai bisa jadi salah satu pesepakbola kelas wahid di dunia.

Maka tak heran, Chelsea tancap gas untuk memboyongnya dan mengalahkan klub-klub raksasa Eropa lain. Bukan cuma itu, Chelsea juga memberinya gaji yang menggiurkan, Rp 5,9 miliar per pekan.

Apa daya, berjalannya musim 2020/2021, Kai Havertz jauh panggang dari api.

(Halaman selanjutnya, Kai Havertz melempem)

Kai Havertz nyatanya sejauh ini kurang memuaskan. Dibeli dengan harga mahal dan digaji besar, Havertz belum membayarnya dengan gol-gol atau assist-assist dari kakinya.

Kai Havertz sudah bermain sebanyak 11 kali di Liga Inggris. Baru mencetak satu gol dan dua assist. Pernah sih hat-trick di Carabao Cup, tapi itu juga lawannya Barnsley yang merupakan tim dari kasta kedua alias di bawahnya Premier League.

Di Liga Champions, Havertz sudah bermain lima kali. Asisst-nya dua, tapi masih nihil gol.

MANCHESTER, ENGLAND - OCTOBER 24: Kai Havertz of Chelsea in action during the Premier League match between Manchester United and Chelsea at Old Trafford on October 24, 2020 in Manchester, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Michael Regan/Getty Images)Kai Havertz belum keliatan oke di Chelsea (Getty Images/Michael Regan)

Kritikan mengalir deras ke Kai Havertz. Pergerakannya di lapangan tak semenawan seperti di Bayer Leverkusen. Tidak ada peluang yang tercipta darinya, atau skill memainkan si kulit bundar juga tidak kelihatan.

Havertz sempat ditempatkan di pos penyerang sayap. Namun beberapa pertandingan terakhir, manajer Chelsea, Frank Lampard suka memainkannya sebagai gelandang tengah yang berdiri sejajar dengan Mason Mount dan N'Golo Kante.

Squawka mencatat, terakhir kali Kai Havertz membuat peluang adalah kala pertandingan kontra Southampton di pekan kelima. Setelahnya sampai pekan ke-13 sejauh ini, Havertz sama sekali belum bikin peluang!

Meski begitu, Frank Lampard terus mempercayai Kai Havertz untuk mengisi skuad utama Chelsea. Meski selalu jadi 'langganan', ditarik keluar di pertengahan babak kedua untuk digantikan oleh Mateo Kovacic.

Mungkin, Kai Havertz butuh waktu untuk beradaptasi di Premier League. Sebab sudah tentu, Inggris punya permainan yang lebih cepat dan keras.

Serta kini, dirinya harus sabar-sabar 'di-bully' dulu ya, ha ha ha... Havertz.


Hide Ads