Chelsea kalah dari Arsenal, Timo Werner lagi-lagi gagal bikin gol dan mencatatkan rekor buruk. Werner lagi kenapa sih?
Dalam lawatannya ke Emirates Stadium, Minggu (27/12/2020) dini hari WIB, Chelsea kesulitan membongkar pertahanan Arsenal meski tampil mendominasi sejak babak pertama.
Yang ada, Chelsea malah tertinggal dua gol di babak pertama dari penalti Alexandre Lacazette dan Granit Xhaka. Bukayo Saka menambah gol lagi di babak kedua sebelum Chelsea mencetak gol hiburan di menit akhir waktu normal lewat Tammy Abraham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Chelsea, kekalahan ini memperburuk performa mereka belakangan ini yang memang lagi sulit menang. Terlebih, para pemain di lini serang kembali mandul, khususnya Werner.
Ya, setelah tampil tajam di awal musim ini dengan torehan delapan gol, Werner kini sudah menjalani puasa gol selama 10 pertandingan di seluruh kompetisi! Ini jadi rentetan terpanjang tanpa gol Werner setelah 12 laga di periode Maret-November 2015.
Baca juga: Arsenal Akhirnya Menang Lagi! |
Sepanjang laga, Werner cuma melepaskan dua attempts dan tidak satupun mengarah ke gawang. Bahkan untuk sekadar membantu penyerangan Chelsea, Werner kesulitan hingga akhirnya diganti di menit ke-45.
Ini tentu jadi preseden buruk untuk Chelsea yang tengah mengejar para pesaingnya di papan atas. Chelsea butuh gol-gol Werner lagi setelah terakhir menjebol gawang Sheffield United 7 November lalu!
"Tentunya para pemain di lini serang tak selalu diukur oleh gol," ujar manajer Frank Lampard soal penampilan Werner yang cuma membuat tiga assist setelah itu.
"Saya bisa saja mengganti pemain lebih banyak. Tapi saya rasa harus membuat dua perubahan di dua sektor untuk membuat tim lebih enerjik," sambungnya seperti dikutip BBC Sport.
"Hari ini memang Timo Werner tidak bermain bagus, baik dengan atau tanpa bola. Memang kami harus memberinya waktu. Saya akan terus berkata seperti ini karena liganya memang berbeda. Meski memang dia harus beradaptasi cepat."
"Kita semua lihat para pemain begitui kelelahan. Saya sudah bicara dengannya. Tapi saya merasa harus membuat pergantian demi mengubah jalannya laga."