Juergen Klopp menyinggung jumlah penalti Manchester United usai Liverpool kalah dari Southampton. Tindakannya dikritik eks Chelsea, Frank Leboeuf.
Klopp membawa-bawa jumlah penalti MU saat Liverpool takluk 0-1 dari Southampton, Selasa (5/1/2021) lalu. Ini tak terlepas dari fakta bahwa manajer Liverpool tersebut merasa timnya seharusnya mendapatkan penalti di laga itu.
Pria asal Jerman tersebut kemudian menyebut bahwa ia mendengar informasi kalau MU mendapatkan penalti lebih banyak dalam dua tahun terakhir, ketimbang yang didapatkan Liverpool di eranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sky Sports mencatat bahwa sejak musim 2018/2019, Manchester United mendapatkan 32 penalti. Jumlah itu dua lebih banyak ketimbang yang didapatkan Liverpool sejak Klopp menjabat sebagai manajer pada 2015.
Tapi keluhan itu dinilai eks bek Chelsea Frank Leboeuf sebagai alasan yang terlalu dicari-cari. Leboeuf, yang kini jadi analis tersebut, percaya seharusnya Klopp fokus saja ke masalah di dalam Liverpool.
"Saya sangat menyukai Mr Klopp, saya tak memahami apa yang dia sedang coba lakukan. Dia tidak perlu mencari-cari alasan. Musim ini adalah kekacauan besar. Saya tak tahu apa artinya menjadi juara Premier League musim ini, karena semua hal yang kita lihat dan lalui," kata Frank Leboeuf kepada ESPN.
"Untuk alasan penalti, saya bermain untuk Chelsea dari 1996-2001 dan saya terus mendengar kalau Manchester United mendapatkan penalti lebih banyak dari yang lainnya, jadi ini cerita yang panjang. Tapi saya tak merasa Manchester United memenangi semua trofi itu karena mendapatkan penalti lebih banyak."
"Jadi ya jangan membahas itu lah. Jangan mencoba menemukan sesuatu yang spesial. Liverpool kesulitan karena cedera-cedera, karena pandemi, karena sejumlah pemain kelelahan. Ke situ saja, jangan coba cari yang lain. Itu bukan Mr Klopp, Mr Klopp lebih dari itu," imbuh pria yang memenangi Piala Dunia bareng Prancis ini.