.webp)
Aaron Ramsey si pemain Juventus, punya pengalaman manis bersama Arsenal. Ray Parlour menyebut, Ramsey masih cocok kok kalau berseragam The Gunners lagi.
Aaron Ramsey memperkuat Arsenal sejak tahun 2008. Sempat dipinjamkan ke beberapa klub, akhirnya pemain asal Wales ini menembus skuad utama Arsenal pada tahun 2011 sampai 2019.
Ramsey mencatatkan 371 penampilan di seluruh kompetisi bersama klub asal London tersebut, dengan raihan 65 gol dan 65 assist. Tiga Piala FA dan dua titel Community Shield dirasakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Aaron Ramsey kala berseragam Arsenal (Catherine Ivill/Getty Images) |
Tahun 2019 kemarin, kontrak Aaron Ramsey di Arsenal berakhir. Juventus datang, langsung memboyongnya secara cuma-cuma.
Musim pertama Ramsey di Juventus, tidak jelek-jelek amat. 24 Penampilan di Liga Italia dengan 11 kali jadi starter dimainkannya. Ramsey juga turut merasakan titel juara Serie A.
Musim kedua di Juventus ini, saingan Ramsey di lini tengah lebih banyak. Pelatih baru Juventus, Andrea Pirlo memboyong beberapa pemain muda berpotensi lainnya seperti di antaranya Weston McKennie dan Federico Chiesa.
Ramsey sejauh ini sudah mengemas 10 kali penampilan. Delapan kali dirinya jadi starter.
Legenda Arsenal, Ray Parlour menyebutkan kalau Aaron Ramsey masih merupakan pemain top. Ramsey terus menjadi bagian penting Juventus, meski mau tak mau harus bersaing dengan gelandang tengah lainnya untuk mendapat tempat di skuad utama.
"Dia masih menikmati sepakbola dan melakukan segalanya dengan benar di Juventus," kata Parlour seperti dilansir dari talkSport.
"Dia masih bermain di level teratas," sambungnya.
 Aaron Ramsey yang menjalani musim kedua bersama Juventus (AFP/MIGUEL MEDINA) |
Ray Parlour menyebutkan, suatu saat mungkin Aaron Ramsey bisa kembali berseragam Arsenal. Pemain berusia 30 tahun itu disebut Parlour masih bisa bersaing di Premier League.
"Saya tidak yakin, tapi siapa yang tahu," katanya.
"Ramsey meninggalkan Arsenal dengan profesional, yang mana disebutkan kalau masalah gaji menjadi masalahnya. Meski begitu, karier dia cemerlang di Inggris dan mungkin suatu saat bisa kembali bermain di sini," tutup Parlour.
(aff/raw)
