Chelsea Masih Muda, Wajar Kalau Naik-Turun

Chelsea Masih Muda, Wajar Kalau Naik-Turun

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Senin, 11 Jan 2021 07:00 WIB
Chelseas Mason Mount, left, celebrates with Chelseas Callum Hudson-Odoi after scoring his sides opening goal during the English FA Cup third round soccer match between Chelsea and Morecambe at Stamford Bridge Stadium in London, Sunday, Jan. 10, 2021. (AP Photo/Matt Dunham)
Skuat Chelsea masih muda, wajar jika naik-turun (AP/Matt Dunham)
London -

Chelsea bisa menyudahi laju negatifnya dengan lolos ke babak keempat Piala FA 2020/2021. Kini The Blues dituntut untuk bisa tampil konsisten.

Menjamu Tim League Two, Morecambe, di Stamford Bridge, Minggu (10/1/2021) malam WIB, Chelsea tampil trengginas dan menggelontorkan empat gol tanpa balas.

Keempat gol itu dibagi rata ke Mason Mount, Timo Werner, Callum Hudson-Odoi, dan Kai Havertz. Chelsea pun berhasil melaju dari babak ketiga Piala FA sekaligus menjaga catatan apiknya di kompetisi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, hasil ini bak oase untuk Chelsea di tengah kritik deras yang menghantam tim tersebut. Meski sudah membelanjakan banyak uang musim panas lalu, Chelsea masih naik-turun performanya musim ini.

Sebelum mengalahkan Morecambe, Chelsea sudah melalui empat pertandingan beruntun tanpa kemenangan. Chelsea yang di awal Desember berada di puncak klasemen Liga Inggris, malah terlempar ke papan tengah.

ADVERTISEMENT

Menurut Lampard, skuat Chelsea masih relatif hijau untuk bersaing di jalur juara dan butuh waktu untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.

"Terkadang para pemain muda di skuat ini memang sulit konsisten dan tampil membunuh seperti halnya pemain lain di liga, dalam hal angka-angka yang mereka hasilkan," ujar Lampard di Standard.

"Skuat kami pasti akan seperti itu tapi untuk saat ini, kontribusi mereka sudah bagus. Membunuh di sini dalam hal positif dan saya harap orang-orang mengerti itu," sambungnya.

"Tapi, para pemain top di Premier League itu adalah yang selalu mencetak gol pekan ke pekan dan jadi juara setiap musimnya. Biasanya mereka akan mapan di usia 27, 28 dan mereka bisa memberikan kontribusi besar setiap pekannya."

"Pemain di level tersebut memang diharapkan bisa menghasilkan seperti itu. Jadi kami harus bekerja keras mencapai level tersebut sehingga kami bisa menantang tim-tim itu."

(mrp/pur)

Hide Ads