Dulu di MU, Cristiano Ronaldo Diejek karena Rambutnya

Dulu di MU, Cristiano Ronaldo Diejek karena Rambutnya

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 29 Mar 2021 08:00 WIB
MANCHESTER - NOVEMBER 4:  Cristano Ronaldo of Manchester United takes a drink during the UEFA Champions League match between Manchester United and Rangers on November 4, 2003 at Old Trafford in Manchester, England.  Manchester United won the match 3-0.  (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Cristiano Ronaldo Dulu di MU Sering Diejek karena Rambutnya (Laurence Griffiths/Getty Images)
Manchester -

Cristiano Ronaldo adalah megabintang sepakbola. Tapi dulu, Ronaldo kerap di-bully ketika berseragam Manchester United gara-gara rambutnya.

Cristiano Ronaldo merupakan pesepakbola saat ini. Deretan trofi di level klub dan level timnas sudah diraihnya.

Ronaldo pernah memenangi tiga kali titel Liga Inggris di Manchester United, juara Liga Spanyol bersama Real Madrid dua kali, dan dua kali Scudetto bersama Juventus. Belum lagi, lima juar Liga Champions sudah dicicipinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total, Ronaldo sudah mengoleksi 31 trofi di level klub. Timnas Portugal sudah dibawanya juara Piala Eropa dan UEFA Nations League. Belum lagi deretan trofi individu seperti lima kali memenangi Ballon d'Or.

BARCELONA, SPAIN - DECEMBER 08: Cristiano Ronaldo of Juventus looks on during the warm up prior to the UEFA Champions League Group G stage match between FC Barcelona and Juventus at Camp Nou on December 08, 2020 in Barcelona, Spain. Sporting stadiums around Spain remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by David Ramos/Getty Images)Cristiano Ronaldo, megabintang sepakbola saat ini (Getty Images/David Ramos)

Namun, Cristiano Ronaldo juga manusia biasa. Hidupnya seperti roda yang pernah di bawah. Di Manchester United dulu, Ronaldo pun rupanya kerap jadi bahan bully-an oleh rekan-rekan seniornya.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari The Sun, mantan rekan CR7 di MU yang bernama Mads Timm mengungkapkan hal tersebut. Timm sendiri merupakan pemain akademi MU yang sayangnya tak pernah mengemas penampilan di skuad utama.

Timm cuma bisa memperkuat MU di kategori kelompok usia U-23. Setelahnya pindah memperkuat tim divisi kelima di Inggris, Walsall FC dan tim dari Denmark Odense Boldklub. Tahun 2009 lalu, dia sudah pensiun.

Tahun 2003 kala Cristiano Ronaldo bergabung ke Manchester United, Mads Timm juga bersamanya. Timm ikut latihan bersama skuad utama, yang setahun sebelumnya sudah bermain untuk tim U-18 MU.

Ronaldo dan Timm usianya sama, saat itu baru 18 tahun. Timm melihat, Ronaldo memang mencuri perhatian.

"Dia akan melakukan gerakan akrobatik dan mencoba melewati banyak orang," kenangnya.

"Dia juga gampang dikenali karena gaya rambutnya yang khas dan itu sering jadi bahan ejekan," lanjutnya.

Ronaldo memang tampil nyentrik. Ketika itu, rambutnya ada yang menjuntai panjang dan berwarna pirang.

LEEDS, ENGLAND - OCTOBER 18:  Roy Keane of Man Utd celebrates with Ruud Van Nistelrooy and Cristiano Ronaldo after scoring the winning goal during the FA Barclaycard Premiership match between Leeds United and Manchester United at Elland Road on October 18, 2003 in Leeds, England. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)Cristiano Ronaldo (kiri) dengan rambut khasnya saat awal-awal di MU (Getty Images/Laurence Griffiths)

Mads Timm mengakui, rekan-rekan senior seperti Gary Neville, Roy Keane, dan Ole Gunnar Solskjaer kerap memarahi Cristiano Ronaldo. Sebab, Ronaldo paling gampang dikenali dan itu tadi, sering lama-lama memainkan bola.

"Langsung oper, sialan," kata Timm meniru apa yang Roy Keane ucapkan.

Meski begitu, Cristiano Ronaldo menurut Timm tidak mudah menyerah. Ronaldo pun cuek kalau rambutnya diejek dan terus berusaha tampil bagus. Terutama, teknik menggiring bolanya yang terus diasah.

"Ronaldo mampu 'melawan' mereka dengan penampilan hebatnya. Dia tidak pernah sedikit pun menyerah, tidak peduli dengan ejekan, dan cuma mau dirinya terus hebat," tutup Timm.

MANCHESTER, ENGLAND - MAY 16:  Cristiano Ronaldo of Manchester United celebrates winning the Barclays Premier League trophy with his mother, Dolores Aveiro after the Barclays Premier League match between Manchester United and Arsenal at Old Trafford on May 16, 2009 in Manchester, England.  (Photo by Alex Livesey/Getty Images)Cristiano Ronaldo cukup sukses di Manchester United (Getty Images)
(aff/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads