Apa Jadinya Kalau Arsenal Gagal ke Kompetisi Eropa, Arteta?

Apa Jadinya Kalau Arsenal Gagal ke Kompetisi Eropa, Arteta?

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 10 Apr 2021 10:20 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 08: Players of Arsenal looks dejected after conceding their sides first goal scored by Tomas Holes of Slavia Praha (not pictured) during the UEFA Europa League Quarter Final First Leg match between Arsenal FC and Slavia Praha at Emirates Stadium on April 08, 2021 in London, England. Sporting stadiums around Europe remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Julian Finney/Getty Images)
Arsenal terancam gagal ke kompetisi Eropa musim depan. (Foto: Getty Images/Julian Finney)
Jakarta -

Peluang Arsenal ke kompetisi Eropa musim depan sungguh jauh dari kata aman. Bagaimana jadinya kalau The Gunners gagal mencapai target tersebut?

Kans Arsenal finis di zona Eropa di Premier League menghadapi risiko yang sungguh nyata. Klub London utara itu saat ini masih tercecer di urutan 10 klasemen dengan 42 poin, sembilan poin dari Chelsea di posisi lima yang merupakan batas zona kompetisi Eropa.

Kans untuk lolos ke kompetisi Eropa juga tersedia via Liga Europa jika berhasil juara. Arsenal saat ini dalam posisi imbang 1-1 menuju leg kedua perempatfinal kontra Slavia Praha, dalam misi mengejar tiket Liga Champions.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan tekanan yang ringan buat Pierre-Emerick Aubameyang dkk. Manajer Arsenal Mikel Arteta lebih suka melihatnya sebagai tanggung jawab sejak menerima pekerjaan tersebut.

"Itu bukan tekanan, itu tanggung jawab kami. Klub kami punya tuntutan-tuntutan besar dan itulah hal minimal yang bisa kami minta dan kami harus, seiring berjalannya waktu, bekerja untuk mencapai target-target itu karena itulah yang diminta kepada kami," ungkapnya dikutip Sky Sports.

ADVERTISEMENT

Tapi bagaimanapun Arsenal belum pernah absen dari kompetisi Eropa sejak musim 1995/1996. Risiko untuk mengulang catatan buruk itu niscaya menjadi beban tersendiri untuk tim.

"Itu andai-andai yang terlalu banyak. Bagaimana jadinya kalau kami lolos ke kompetisi Eropa dan memenangi Liga Europa? Saya lebih memilih berpikir demikian," sahut Mikel Arteta.




(raw/mrp)

Hide Ads