Son Heung-min sedih betul karena Jose Mourinho gagal meraih sukses di Tottenham Hotspur. Tapi bagi Son, Mourinho tetaplah salah satu manajer paling top.
Mourinho dilengserkan dari kursi manajer Spurs setelah hasil imbang 2-2 di markas Everton pada April silam. Pemecatan manajer Portugal itu dilakukan setelah Spurs tersingkir di babak 16 besar Liga Europa dan kesulitan menembus empat besar Liga Inggris.
Keputusan itu tak pelak mencoreng reputasi Mourinho. Pasalnya, di sepanjang kariernya the Special One tidak pernah gagal menghadirkan trofi juara untuk klub-klub yang pernah dia latih; mulai dari Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan terakhir Manchester United.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Son Heung-min tampil cemerlang di bawah asuhan Jose Mourinho dengan torehan 29 gol dan 25 assist dalam 70 pertandingan. Son memiliki hubungan baik dengan Mourinho, meskipun sejumlah rekan setimnya dilaporkan tidak menyukai pelatih kontroversial itu.
"Selalu sedih kalau seseorang kehilangan pekerjaannya," ucap Son kepada TV3 Sport, yang dikutip TeamTalk. "Aku juga tidak ingin terlalu banyak membicarakannya, aku pernah bekerja dengan dia selama 18 bulan."
"Selama itu kami menjalani momen-momen naik-turun, kadang-kadang berada di momen yang bagus, kadang-kadang tidak terlalu bagus," sambung bintang sepakbola Korea Selatan ini.
"Untukku, untuk kenanganku, dia akan tetap menjadi salah satu manajer terbaik di dunia. Hanya saja sedih karena dia pergi tanpa meraih kesuksesan. Sangat sedih karena dia itu orang yang memenangi segalanya."
"Tottenham adalah satu-satunya tim di mana dia gagal meraih sukses jadi aku sangat-sangat menyesalkan hal ini. Tapi dia tetap ada dalam ingatanku, dia itu salah satu manajer terbaik di dunia," sahut Son Heung-min tentang Jose Mourinho.
Mourinho kini sudah punya pekerjaan baru. Ia akan melatih AS Roma mulai musim depan.
(rin/cas)