Tottenham Kembali Beraroma Menyerang

Tottenham Kembali Beraroma Menyerang

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 17 Mei 2021 04:20 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 16: Pierre-Emile Hojbjerg of Tottenham Hotspur celebrates with team mates Sergio Reguilon and Harry Kane after scoring their sides second goal during the Premier League match between Tottenham Hotspur and Wolverhampton Wanderers at Tottenham Hotspur Stadium on May 16, 2021 in London, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors.  (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Tottenham Hotspur tampil dengan gaya menyerang di bawah besutan Ryan Mason (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
London -

Tottenham Hotspur kembali ke pakem sepakbola menyerang di bawah Ryan Mason. Hal yang jarang terlihat saat Spurs masih ditukangi Jose Mourinho.

Tottenham berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderers 2-0 di Tottenham Hptspur Stadium pada pekan ke-36 Liga Inggris, Minggu (16/5/2021) malam WIB. Dua gol kemenangan The Lilywhites diciptakan oleh Harry Kane (menit ke-45') dan Pierre-Emile Hojberg.

Di laga ini, tuan rumah memang tampil begitu dominan. Mereka mencatatkan penguasaan bola sebesar 63 persen dibanding 37 persen milik Wolves.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tottenham juga sangat aktif dalam menebar ancaman. Mereka membuat 24 tembakan dengan 13 di antaranya on target. Catatan ini mempertegas tim asal London Utara ini kembali beraroma menyerang di bawah besutan Ryan Mason yang saat ini berstatus caretaker manajer.

Gaya main ini sangat jarang diterapkan oleh manajer sebelumnya Jose Mourinho. Kondisi ini tak lepas karena The Special One lebih banyak mengandalkan serangan balik.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Opta, Tottenham selama ditangani Jose Mourinho di Liga Inggris tak pernah mencatatkan jumlah shoot dan shoot on target sebanyak di laga kontra Wolves.

Berbeda dengan Mourinho, Mason lebih menekannya kepada Tottenham untuk banyak menguasai bola dalam membangun serangan. Ini terlihat dari empat laga di Liga Inggris bersama pria 29 tahun ini, Tottenham selalu mencatatkan penguasaan bola lebih dari 60 persen kecuali saat tumbang 1-3. dari Leeds United.

Di laga tersebut, Tottenham kalah secara penguasaan bola dengan statistik 53 persen dicatatkan Leeds, sedangkan Tottenham berselisih tipis dengan 47 persen.

Permainan menyerang ini mungkin yang dirindukan fan Tottenham. Terakhir kali, mereka rutin melihat Tottenham tampil dengan pakem menyerang adalah saat dibesut oleh Mauricio Pochettino.

Mason sendiri mengaku puas dengan penampilan menyerang anak asuhan saat menghadapi Wolves. Namun, pria 29 tahun ini tampaknya masih punya pekerjaan rumah untuk memperbaiki efektivitasnya timnya karena dari 24 tembakan hanya dua yang berbuah gol.

"Perlu waktu untuk mengubah banyak hal tetapi para pemain terus ingin belajar dan menjadi lebih baik. Bahkan dengan skor 2-0 kami masih melakukan pressing dan menciptakan peluang," ujar Mason dikutip dari BBC.

"Itu adalah hal yang paling menyenangkan. Saya yakin beberapa penyerang akan baik-baik saja. Mungkin, mereka kecewa karena tidak mendapatkan lebih banyak gol."




(pur/mrp)

Hide Ads