Xherdan Shaqiri cabut dari Liverpool di musim panas kemarin ke Lyon. Shaqiri mengaku, sebenarnya dia mau meninggalkan Anfield lebih cepat tapi ditahan-tahan.
Olympique Lyon resmi merekrut Xherdan Shaqiri dari Liverpool pada 23 Agustus kemarin. Shaqiri ditebus seharga 6 juta Euro atau setara Rp 101 miliar.
Pemain asal Swiss itu sendiri sudah berseragam The Reds sejak tahun 2018. Shaqiri sejatinya mampu jadi pembeda, kalau trio 'Firmansah' lagi buntu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir dari media Swiss, Watson, Xherdan Shaqiri bercerita soal hari-hari terakhirnya di Liverpool. Usut punya usut, Shaqiri mau lebih cepat meninggalkan Anfield pada musim panas 2020 lalu.
"Saya sebenarnya mau meninggalkan klub lebih cepat," ungkapnya.
"Akan tetapi, klub menahan saya agar tidak pergi. Padahal ketika itu, ada tawaran juga dari Italia dan Spanyol," tambahnya.
Xherdan Shaqiri tahu, kalau dirinya cuma pemain pelapis di Liverpool. Oleh sebab itu, Shaqiri mau cari tantangan baru demi kemajuan kariernya sendiri.
"Itu adalah hal yang normal di salam sepakbola," tegasnya.
Kini, Shaqiri jadi pilihan utama di Lyon. Dirinya sudah bermain lima kali di Liga Prancis dengan sumbangan satu gol dan satu assist.
Apakah, ada rasa sakit hati sama Liverpool, Shaqiri?
"Tidak, tidak ada masalah dengan klub. Semuanya baik-baik saja dan saya sangat berterima kasih kepada manajer Juergen Klopp yang sudah banyak membantu," tutup pemain brusia 29 tahun itu.
![]() |
Baca juga: Pemandangan Indah Beda Generasi di Sepakbola |