Pihak kepolisian kembali menangkap 10 fans Manchester United karena dugaan keterlibatan kekerasan saat aksi protes di Old Trafford pada bulan Mei.
Aksi unjuk rasa besar-besaran dilakukan oleh pendukung MU menjelang melawan Liverpool di lanjutan Liga Inggris, Minggu (2/5/2021). Unjuk rasa itu dimulai pukul 13.00 waktu setempat, atau 3,5 jam menjelang kick-off.
Media Inggris mengabarkan ada sekitar 10 ribu orang yang ambil bagian untuk melakukan protes ke pemilik MU, keluarga Glazer, dengan cara kekerasan. 200 orang suporter MU bahkan berhasil masuk ke dalam Old Trafford dan melakukan tindakan anarkis.
Protes ini dipicu oleh keputusan Man United dalam proyek Liga Super Eropa, meski akhirnya tak terealisasi. Dalam lanjutan hasil investigasi kejadian itu, polisi mendapatkan surat perintah untuk melakukan sejumlah penggerebekan di Greater Manchester, Lancashire, dan Cheshire, Rabu (17/11/2021) subuh waktu setempat.
Menurut laporan Mirror, ada 10 pria berusia antara 20 dan 51 tahun berhasil elah ditangkap atas dugaan gangguan kekerasan dan perampokan. Tindakan polisi ini bukan yang pertama karena pada Mei lalu sudah ada delapan orang yang ditangkap.
Penangkapan ini telah berbulan-bulan dilakukan dengan detektif menjelajahi rekaman CCTV stadion berjam-jam demi mengidentifikasi pelakunya. Inspektur Detektif Andy Fallows dari tim insiden besar Kepolisian Greater Manchester menjadi salah satu yang memimpin pelacakan.
"Kekerasan dan gangguan pada bulan Mei, terutama terhadap polisi, benar-benar tidak dapat diterima dan tidak perlu," kata Andy Fallows.
"Tim kami telah bekerja hari demi hari sejak Mei untuk memastikan semua yang terlibat diidentifikasi dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Penangkapan hari ini adalah langkah maju yang signifikan dalam komitmen kami untuk melakukannya."
Mirror juga menambahkan bahwa penggerebekan ini bukan yang terakhir. Investigasi untuk mencari pelaku lainnya masih bakal terus dilakukan.
(ran/rin)