'Kutukan' Kapten Arsenal, dari Era Gallas Hingga Aubameyang

'Kutukan' Kapten Arsenal, dari Era Gallas Hingga Aubameyang

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 15 Des 2021 11:05 WIB
LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 11: Pierre-Emerick Aubameyang of Arsenal reacts after a missed chance during the Premier League match between Arsenal and Norwich City at Emirates Stadium on September 11, 2021 in London, England. (Photo by Ryan Pierse/Getty Images)
Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang. (Foto: Ryan Pierse/Getty Images)
London -

Kapten tim adalah sosok penting di skuad. Kehadirannya dinanti. Di Arsenal, ceritanya berbeda. Ada yang jarang bermain hingga kerap bermasalah di luar lapangan.

Terakhir, Pierre-Emerick Aubameyang yang dicopot dari jabatan pemimpin tim. Striker Gabon itu membuat indisipliner akhir pekan lalu, yang memaksa Arsenal mencabut ban kapten dari lengannya.

Apa yang menimpa Aubameyang bukan hal baru di Arsenal. Klub London Utara itu selalu bermasalah dengan kapten-kapten sebelumnya. Setidaknya itu berlangsung sejak era William Gallas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gallas, eks bek Arsenal pada tahun 2006-2010, juga sempat dicopot ban kaptennya pada 2008. Pria asal Prancis itu kehilangan jabatannya, usai beberapa insiden. Di laga melawan Birmingham, ia menendang papan iklan dan menolak keluar lapangan usai pertandingan. Di ruang ganti, ia juga ribut dengan Gilberto Silva, juga mengecam beberapa pemain muda dalam sebuah wawancara.

ADVERTISEMENT
LONDON - FEBRUARY 21:  William Gallas of Arsenal shows his fustration at missing a last gasp attempt during the Barclays Premier League match between Arsenal and Sunderland at Emirates Stadium on February 21, 2009 in London, England.  (Photo by Phil Cole/Getty Images)William Gallas Foto: Phil Cole/Getty Images

Jabatan Gallas kemudian diambilalih Cesc Fabregas, yang menjadi kapten dari 2008 hingga 2011. Fabregas ketika itu masih 21 tahun, dan sedang menjadi bintang klub.

Namun, Fabregas banyak mengalami cedera, yang membuatnya mulai dirumorkan pindah ke Barcelona. Selain itu, Fabregas juga sempat membuat kesal karena kedapatan liburan saat Arsenal bermain imbang.

Kapten kemudian dipegang Robin van Persie, eks striker Arsenal. Pria asal Belanda itu cuma sebentar memimpin, yakni sampai 2012, sebab kemudian memilih pindah ke klub rival, Manchester United.

Kepemimpinan di Arsenal selanjutnya dipegang Thomas Vermaelen sampai 2014, yang menjadi wakil kapten sebelumnya. Pria asal Belgia itu kemudian juga terkena 'kutukan' kapten tim, dengan banyak diterjang cedera. Vermaelen kemudian pindah ke Barcelona.

Kapten berikutnya adalah Mikel Arteta, yang masih menjadi pemain saat itu. Pria asal Spanyol tersebut juga kesulitan memimpin tim karena banyak dihajar cedera. Pada 2016, Arteta pindah dari Arsenal untuk menjadi staf pelatih di Manchester City, sebelum kembali ke Arsenal menjadi manajer pada 2019.

Britain Soccer Football - Arsenal v Aston Villa - Barclays Premier League - Emirates Stadium - 15/5/16 Arsenal's Mikel Arteta gestures to the fans at the end of the match Reuters / Stefan Wermuth Livepic EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or Mikel Arteta saat masih berseragam Arsenal. Foto: Reuters/Stefan Wermuth

Bek asal Jerman, Per Mestesacker, kemudian menjadi kapten Arsenal selanjutnya pada 2016 hingga 2018. Sama seperti Arteta, Mertesacker juga kesulitan karena cedera, dengan cuma bermain 14 kali selama menjabat sebagai kapten.

Pada 2018, Laurent Koscielny maju menjadi kapten tim 2018/2019. Selain didera cedera, pemain Prancis itu juga bermasalah di akhir kariernya dengan memaksa hengkang ke Bordeaux.

Soccer Football - Premier League - Arsenal v Crystal Palace - Emirates Stadium, London, Britain - October 27, 2019  General view of fans inside the stadium as Arsenal's Granit Xhaka is substituted       REUTERS/David Klein  EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or Momen Granit Xhaka disoraki suporter pada laga melawan Crystal Palace. Foto: REUTERS/David Klein

Dan Granit Xhaka maju menjadi penggantinya pada 2019. Gelandang asal Swiss itu kemudian juga bermasalah dengan suporter, dengan mengecam balik pendukung dan melepas jersey saat ditarik dalam pertandingan melawan Crystal Palace, Oktober 2019.

Terakhir, Aubameyang yang bernasib serupa. Striker 32 tahun itu tercatat punya tiga kasus selama menjadi kapten tim. Ia pernah melanggar aturan karantina selama covid-19, telat datang latihan, dan terakhir telat pulang setelah diberi izin mengunjungi ibunya yang sakit di Prancis.

(yna/rin)

Hide Ads