Kapten tim adalah sosok penting di skuad. Kehadirannya dinanti. Di Arsenal, ceritanya berbeda. Ada yang jarang bermain hingga kerap bermasalah di luar lapangan.
Terakhir, Pierre-Emerick Aubameyang yang dicopot dari jabatan pemimpin tim. Striker Gabon itu membuat indisipliner akhir pekan lalu, yang memaksa Arsenal mencabut ban kapten dari lengannya.
Apa yang menimpa Aubameyang bukan hal baru di Arsenal. Klub London Utara itu selalu bermasalah dengan kapten-kapten sebelumnya. Setidaknya itu berlangsung sejak era William Gallas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Arsenal Cabut Ban Kapten Aubameyang |
Gallas, eks bek Arsenal pada tahun 2006-2010, juga sempat dicopot ban kaptennya pada 2008. Pria asal Prancis itu kehilangan jabatannya, usai beberapa insiden. Di laga melawan Birmingham, ia menendang papan iklan dan menolak keluar lapangan usai pertandingan. Di ruang ganti, ia juga ribut dengan Gilberto Silva, juga mengecam beberapa pemain muda dalam sebuah wawancara.
![]() |
Jabatan Gallas kemudian diambilalih Cesc Fabregas, yang menjadi kapten dari 2008 hingga 2011. Fabregas ketika itu masih 21 tahun, dan sedang menjadi bintang klub.
Namun, Fabregas banyak mengalami cedera, yang membuatnya mulai dirumorkan pindah ke Barcelona. Selain itu, Fabregas juga sempat membuat kesal karena kedapatan liburan saat Arsenal bermain imbang.
Kapten kemudian dipegang Robin van Persie, eks striker Arsenal. Pria asal Belanda itu cuma sebentar memimpin, yakni sampai 2012, sebab kemudian memilih pindah ke klub rival, Manchester United.
Kepemimpinan di Arsenal selanjutnya dipegang Thomas Vermaelen sampai 2014, yang menjadi wakil kapten sebelumnya. Pria asal Belgia itu kemudian juga terkena 'kutukan' kapten tim, dengan banyak diterjang cedera. Vermaelen kemudian pindah ke Barcelona.
Kapten berikutnya adalah Mikel Arteta, yang masih menjadi pemain saat itu. Pria asal Spanyol tersebut juga kesulitan memimpin tim karena banyak dihajar cedera. Pada 2016, Arteta pindah dari Arsenal untuk menjadi staf pelatih di Manchester City, sebelum kembali ke Arsenal menjadi manajer pada 2019.
![]() |
Bek asal Jerman, Per Mestesacker, kemudian menjadi kapten Arsenal selanjutnya pada 2016 hingga 2018. Sama seperti Arteta, Mertesacker juga kesulitan karena cedera, dengan cuma bermain 14 kali selama menjabat sebagai kapten.
Pada 2018, Laurent Koscielny maju menjadi kapten tim 2018/2019. Selain didera cedera, pemain Prancis itu juga bermasalah di akhir kariernya dengan memaksa hengkang ke Bordeaux.
![]() |
Dan Granit Xhaka maju menjadi penggantinya pada 2019. Gelandang asal Swiss itu kemudian juga bermasalah dengan suporter, dengan mengecam balik pendukung dan melepas jersey saat ditarik dalam pertandingan melawan Crystal Palace, Oktober 2019.
Terakhir, Aubameyang yang bernasib serupa. Striker 32 tahun itu tercatat punya tiga kasus selama menjadi kapten tim. Ia pernah melanggar aturan karantina selama covid-19, telat datang latihan, dan terakhir telat pulang setelah diberi izin mengunjungi ibunya yang sakit di Prancis.