Man City Nyaris Dikejar Leicester, Guardiola: Laga Seru dan Aneh!

Man City Nyaris Dikejar Leicester, Guardiola: Laga Seru dan Aneh!

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 27 Des 2021 06:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - DECEMBER 26: Raheem Sterling of Manchester City celebrates with Ruben Dias after scoring their sides sixth goal during the Premier League match between Manchester City and Leicester City at Etihad Stadium on December 26, 2021 in Manchester, England. (Photo by Chris Brunskill/Getty Images)
Manchester City menangi laga sengit kontra Leicester City. (Foto: Getty Images/Chris Brunskill)
Manchester -

Manchester City nyaris terkejar oleh Leicester City di laga Boxing Day. Pep Guardiola menyebutnya duel yang menarik tapi juga terasa aneh.

Manchester City menang 6-3 saat menjamu Leicester di Etihad Stadium, Minggu (26/12/2021) malam WIB pada partai Boxing Day Premier League. Laga tampak akan dimenangi tuan rumah dengan mudah saat mereka sudah unggul 4-0 di babak pertama.

Tapi tim tamu ternyata tak goyah sama sekali. Leicester mencetak tiga gol cepat di babak kedua untuk mengubah skor menjadi 3-4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada prosesnya mental juara Manchester City bermain. Ketenangan mereka membawa ke gol kelima, hanya berselang empat menit dari gol ketiga Leicester, yang menjadi penghenti momentum lawan. Gol keenam dari Raheem Sterling praktis menyegel kemenangan.

Manajer Man City Pep Guardiola sebenarnya sudah merasakan keanehan sejak babak pertama. Meski timnya unggul 4-0, dua di antaranya berkat penalti, tapi Leicester tak tampil seburuk yang ditunjukkan skor.

ADVERTISEMENT

Sebagai catatan, Leicester punya delapan peluang on target berbanding sembilan milik Man City. Dari angka itu, tiga kans mengarah ke gawang dibuat 'Si Rubah' pada babak pertama.

[Gambas:Opta]

"Itulah pertandingan Boxing Day. Itu laga yang menyenangkan untuk ditonton dan tiga poin tambahan buat kami. Kami terus melaju. Kualitas yang kami punya menghasilkan jumlah aksi untuk mencetak gol-gol tersebut. Tak ada manajer atau taktik bisa menyelesaikannya tanpa kualitas," ujarnya kepada BBC.

"Aneh rasanya. Bahkan dalam kedudukan 4-0 di babak pertama, setiap kali memegang bola, mereka sampai ke sepertiga akhir dan memainkan umpan-umpan bagus. Mereka menggerakkan banyak pemain. Mereka sangat berkualitas. Mereka masternya serangan balik."

"Mereka berubah di babak kedua, cara bermainnya, mereka tak bermain untuk menekan jauh ke depan. Nyaris banget. Pertandingannya bahaya sekali. Tapi kami tak bermain buruk di babak kedua," tandas manajer plontos tersebut.




(raw/adp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads