Chelsea Bikin Gol Penyama Kedudukan akibat Van Dijk Malas Lari?

Chelsea Bikin Gol Penyama Kedudukan akibat Van Dijk Malas Lari?

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 03 Jan 2022 14:42 WIB
LONDON, ENGLAND - JANUARY 02: Match Referee, Anthony Taylor speaks with Virgil van Dijk of Liverpool during the Premier League match between Chelsea and Liverpool at Stamford Bridge on January 02, 2022 in London, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Virgil van Dijk dianggap malas berlari saat gol penyama kedudukan Chelsea terjadi (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
London -

Virgil van Dijk dianggap terlalu malas berlari saat gol penyama kedudukan Chelsea terjadi. Ia tak mengejar Christian Pulisic yang bikin gol.

Liverpool membuang keunggulan dua gol hingga harus puas bermain imbang 2-2 dengan Chelsea Stamford Bridge pada laga lanjutan Liga Inggris, Minggu (2/1/2022) malam WIB. Tim tamu unggul dua gol lebih dulu dari Sadio Mane pada menit ke-9 dan Mohamed Salah pada menit ke-26.

Chelsea kemudian menjelang turun minum. The Blues menyamakan kedudukan lewat gol Mateo Kovacic di menit ke-42 dan Christian Pulisic di menit ke-45+1. Selepas jeda, kedua tim gagal bikin gol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pihak menilai kegagalan Liverpool mempertahankan keunggulan akibat buruknya penampilan lini belakang mereka. Salah satu pilar lini belakang Liverpool yang dianggap tampil tak optimal di laga ini adalah Virgil van Dijk.

Mantan pemain Liverpool, Graeme Souness, mempertanyakan cara bertahan Van Dijk saat gol Pulisic terjadi. Souness heran bek asal Belanda ini tak mengejar Pulisic yang punya ruang cukup bebas.

ADVERTISEMENT

Van Dijk malah memilih menuju ke arah gawang. Sementara, Pulisic kemudian dikejar Jordan Henderson yang sudah kalah langkah.



"Mengapa Van Dijk tidak muncul di sana? Dia hanya berlari dalam garis lurus kembali ke gawangnya," ujar Souness saat memandu Chelsea vs Liverpool di Sky Sport.

"Ayo, ayo, ayo - dia bahkan tidak berlari."

Sementara, mantan pemain Liverpool lainnya, Jamie Carragher, di acara yang sama menilai hal ini terjadi akibat garis pertahanan Liverpool yang terlalu tinggi. Hal tersebut bikin jarak antara dua bek tengah terlalu besar.

"Mereka tidak pernah mengcover satu sama lain - ada obsesi bermain jebakan offside. Kami memperhatikan bahwa sepanjang pertandingan, jarak antara dua bek tengah terlalu besar," ungkap Carragher.

"Posisi awal, Van Dijk, karena dia tidak cukup kuat untuk mengejarnya, dia tidak ingin menutupi bek tengahnya yang lain. Dia tetap di jalur yang sama, dan itulah mengapa dia terlalu jauh untuk mendekatinya," jelasnya.

(pur/krs)

Hide Ads