Caoimhin Kelleher menjadi pahlawan Liverpool saat memenangi laga final Piala Liga Inggris. Meski seorang kiper, ia mampu menendang penalti dengan tenang layaknya seorang penyerang.
Final Carabao Cup antara Chelsea vs Liverpool di Wembley, Minggu (27/2/2022) berlangsung penuh drama. Ada 4 gol yang dianulir, dan butuh 22 penendang dalam adu penalti untuk bisa menentukan siapa juaranya.
Kelleher, yang menjadi penendang ke-11 Liverpool, sukses menjalankan tugasnya, seperti halnya 10 pemain The Reds lainnya. Meski gagal menghalau sepakan 10 pemain Chelsea, namun 'dosa'-nya terbayar setelah tendangan ke-11 Chelsea yang dilakukan Kepa Arrizabalaga melambung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan Kelleher menendang penalti, yang berujung gelar juara Piala Liga Inggris untuk Liverpool, rupanya tak lepas dari perjalanan kariernya di masa lalu. Semasa menimba ilmu di Ringmahon Rangers, klub kota kelahirannya, ia berposisi sebagai striker.
"Dia dulunya striker. Dia baru menjadi kiper setelah masuk kelompok U-14," ujar Sekretaris Ringmahon Rangers, Sean Fitzgerald kepada Mirror sebelum final.
"Dia baru tiga musim bermain sebagai kiper sewaktu Liverpool datang merekrutnya. Dulu dia terbiasa mencetak 20-30 gol per musim sebelum akhirnya menjadi kiper," lanjutnya.
Kelleher menjadi pilihan utama selama Piala Liga Inggris, dengan tampil 4 kali dari 6 laga yang dijalani Liverpool untuk menjadi juara. Kepercayaan yang diberikan manajer Juergen Klopp kepadanya di final pun terbayar lunas, meski caranya tak biasa.
Alih-alih menyelamatkan gawang Liverpool, justru insting penyerangnya yang mengantarkan The Reds menjadi juara. Sebuah keistimewaan yang tak dimiliki semua kiper, termasuk Kepa Arrizabalaga.
(adp/cas)