Paul Pogba mengaku sama sekali tidak puas dengan sebagian besar kariernya di Manchester United. Pogba juga tampak menyindir Ralf Rangnick.
Pogba kembali ke MU dengan status pemain langganan juara bersama Juventus. Sayangnya, comeback dia tidak sesuai ekspektasi usai hanya memenangi masing-masing satu gelar Piala Liga dan Liga Europa pada 2016/2017.
Setelahnya Pogba dan Setan Merah gagal memenangi titel apapun sampai sekarang (lima tahun), yang menandai puasa gelar terburuk klub sejak 1970an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesulitan MU kompetitif turut memaksa Paul Pogba mempertimbangkan masa depannya. Pogba diyakini akan pergi secara gratis setelah kontraknya habis pada Juni mendatang.
"Anda harus jujur, lima musim terakhir sama sekali tidak memuaskan aku, sama sekali tidak," cetus Pogba kepada Le Figaro. "Musim ini sudah tamat, kami tidak akan memenangi apapun. Apakah dengan Manchester United atau tim lain, aku ingin menangi banyak trofi," sambung dia.
Rasa frustrasi Pogba tidak sekadar karena Manchester United nirgelar di musim ini, melainkan performanya sendiri yang kurang konsisten. Padahal Pogba selama ini menjadi salah satu pemain paling konsisten di timnas Prancis. Menurut dia, hal itu disebabkan karena sistem MU yang kerap berubah.
"Gampang saja dengan Prancis, aku bermain dan aku bermain di posisiku - aku tahu peranku dan aku merasakan kepercayaan pelatih dan para pemain," lanjut pesepakbola berusia 29 tahun itu.
"Memang sih wajar merasakan perbedaan di Manchester United karena sulit untuk konsisten ketika posisi Anda, sistem, atau tandem Anda kerap berubah. Aku toh berhubungan sangat baik dengan [pelatih Prancis Didier Deschamps], dia memberiku peran yang kuketahui. Namun, di Manchester United apakah aku punya peran? Aku menanyakannya tapi tidak mendapatkan jawaban," ceplos Pogba.
(rin/krs)