Ten Hag Sudah Datang, PR MU Selanjutnya: Waktu dan Uang

Ten Hag Sudah Datang, PR MU Selanjutnya: Waktu dan Uang

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 22 Apr 2022 03:00 WIB
Ajax coach Erik Ten Hag reacts when waiting for an interview at the ArenA stadium in Amsterdam, Netherlands, Friday, April 15, 2022. British and Dutch media are reporting that Ten Hag has reached a verbal agreement to coach Manchester United. (AP Photo/Peter Dejong)
Erik ten Hag resmi menangani Manchester United mulai musim depan. (Foto: AP/Peter Dejong)
Jakarta -

Manchester United resmi menunjuk Erik ten Hag sebagai manajer anyar mulai musim depan. Tapi tugas MU tak berhenti di sana.

Manchester United resmi mengumumkan Erik ten Hag sebagai manajer tetap yang baru. Ia akan mulai bertugas mulai musim depan dan diikat kontrak hingga 2025, plus opsi perpanjangan setahun.

Sukses di Ajax dengan memenangi Liga Belanda dan Piala KNVB, Ten Hag niscaya dinanti tantangan berbeda di Inggris. Ia mesti mengembalikan MU ke rel persaingan juara yang sesungguhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak ditinggalkan Sir Alex Ferguson, MU mentok dua kali jadi runner-up dalam delapan musim dan menuju kegagalan kesembilan musim ini. Bahkan ketika menjadi runner-up pun, MU praktis tak benar-benar memberikan persaingan ketat untuk tim juara karena tertinggal jauh.

Mantan bek Manchester United Jaap Stam menyebut kini bola ada di klub. Ten Hag butuh sokongan besar, salah satunya dalam hal transfer.

ADVERTISEMENT

"Kualitas tim-tim yang dihadapi di sana akan jauh lebih tinggi. Akan lebih sulit untuk mendominasi seperti Ajax," ungkapnya kepada Sky Sports dilansir Manchester Evening News.

"Buat dia melakukan hal yang sama di Premier League, butuh menggelontorkan uang dan mendatangnya pemain-pemain dengan kemampuan tertentu, karena mereka perlu cocok dengan filosofi dan cara bermainnya," imbuh mantan bek tengah tersebut.

Selain waktu, Ten Hag perlu diberikan waktu untuk membangun proyeknya. Ini menjadi urusan yang pelik karena dari pengalaman sebelumnya, MU tak pernah benar-benar bisa bersabar.

"Butuh waktu. Apakah Anda akan mendapatkannya? Itu selalu menjadi isu buat seorang pelatih. Kalau Anda di salah satu klub terbesar di dunia, selalu setiap musimnya harus bersaing untuk trofi-trofi," sambung Stam.

"Anda mungkin tak punya waktu untuk membangun tim, atau menjalani musim yang buruk, untuk membuat musim berikutnya berjalan bagus. Di setiap musimnya, mereka mesti bertarung untuk Piala FA, untuk memenangi Premier League, dan tampil baik di Liga Champions."

"Harus bisa menemukan keseimbangan untuk memakai pemain-pemain yang dipunya, pemain-pemain yang Anda inginkan sebagai pelatih baru. Lalu menambahkan pemain-pemain pilihan Anda sendiri, semoga kemudian bisa menerapkan gaya bermainnya untuk mendapatkan hasil," ujarnya.




(raw/adp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads