Pep Guardiola membalas kritik banyaknya uang yang dibelanjakan Manchester City. Menurutnya, hal yang sama pernah dilakukan Manchester United dan Liverpool.
Man City menyepakati transfer Erling Haaland dari Borussia Dortmund, Selasa (10/5/2022). The Citizens kabarnya menebus bomber asal Norwegia itu senilai 64 juta paun (sekitar Rp 1,1 triliun).
Kehadiran Haaland menambah deretan bintang top yang didatangkan ke Etihad Stadium dengan harga fantastis. Manchester Biru sebelumnya menebus Jack Grealish dari Aston Villa seharga 100 juta paun musim panas lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manchester City memang memiliki kekuatan finansial mumpuni sejak diakuisisi Abu Dhabi United Group pimpinan Sheikh Mansour pada 2008. The Sky Blues diyakini sudah menghabiskan kurang lebih 895 juta paun untuk belanja pemain selama 14 tahun!
Dana transfer fantastis tersebut menyulap Man City dari tim medioker menjadi raksasa Inggris. Lima titel Premier League, empat gelar Piala Liga Inggris, serta dua trofi Piala FA berhasil diraih pada era kepemilikan Sheikh Mansour.
Di satu sisi, Man City juga tak lepas dari banjir kritik. The Citizens kerap dituding berprestasi hanya karena uang semata, hingga embel-embel 'membeli trofi' tak jarang dialamatkan kepada klub tersebut.
[Halaman Selanjutnya: Pep Guardiola Membalas Kritik]
Pep Guardiola Membalas Kritik
Suara-suara sumbang tersebut ditanggapi negatif manajer Man City, Pep Guardiola. Dia menilai belanja transfer besar sebagai sesuatu yang lumrah dilakukan tim-tim besar Inggris.
Guardiola mencontohkan kesuksesan yang diraih Manchester United dan Liverpool di masa lampau. Menurutnya, pencapaian tersebut tak mungkin terjadi apabila dua tim tersebut pelit dalam urusan belanja pemain.
"Bagi orang-orang, ini semua hanya soal uang. Jika Anda mau berpikir seperti itu silakan, tapi saya tahu persis kami bekerja di sini," kata Guardiola kepada Sky Sports.
"Saya tak masalah bila tidak dihargai. Kami bisa tetap menghargai diri sendiri sebagaimana manajer memberi itu kepada para pemain dan staf," sambungnya.
"Liverpool di era 1970an-80an, atau United dengan Sir Alex Ferguson - siapa yang menghabiskan uang paling banyak? Norwich kah? Masa sih Norwich yang paling boros selama periode itu?".
"Atau tim lain seperti... Leicester? Apakah Leicester menghabiskan lebih banyak uang daripada mereka? Tidak. Mereka menghabiskan lebih banyak uang daripada yang lain. Namun uang dari mereka benar-benar berbeda ketimbang sekarang," Pep Guardiola mengungkapkan.