Mourinho Sudah Kembali Juara, MU dan Tottenham Ditunggu Gelarnya

Mourinho Sudah Kembali Juara, MU dan Tottenham Ditunggu Gelarnya

Adhi Prasetya - Sepakbola
Kamis, 26 Mei 2022 11:30 WIB
Romas Portuguese head coach Jose Mourinho celebrates with the trophy after his team won the UEFA Europa Conference League final football match between AS Roma and Feyenoord at the Air Albania Stadium in Tirana on May 25, 2022. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (Photo by OZAN KOSE/AFP via Getty Images)
Mourinho sudah juara lagi, nih. MU dan Tottenham kapan? Foto: AFP via Getty Images/OZAN KOSE
Jakarta -

Jose Mourinho kembali menambah koleksi trofi di lemarinya usai mengantar AS Roma menjuarai Europa Conference League. Dua mantan tim asuhannya, yakni Manchester United dan Tottenham Hotspur diharapkan bisa segera mengikuti jejaknya.

Karier Mourinho sempat dianggap sudah habis, seiring dua kali pemecatan beruntun yang diterimanya saat menangani MU dan Tottenham. Bahkan ada yang menilai bahwa melatih dua tim tersebut bagaikan 'turun kasta' untuknya.

Namun Mourinho bukannya tanpa capaian. Bersama MU, ia memenangi Piala Liga Inggris dan Liga Europa pada 2017, serta finis runner-up di Liga Inggris setahun berselang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

STOCKHOLM, SWEDEN - MAY 24:  Jose Mourinho, Manager of Manchester United holds the trophy following victory in the UEFA Europa League Final between Ajax and Manchester United at Friends Arena on May 24, 2017 in Stockholm, Sweden.  (Photo by Mike Hewitt/Getty Images)Europa League merupakan gelar terakhir yang diraih MU hingga kini. Foto: Mike Hewitt/Getty Images

Malang baginya, ia dipecat pada Desember 2018, usai MU mencatat sederet hasil buruk di musim tersebut. Mirisnya, sejak ia pergi, Setan Merah belum kembali meraih trofi.

Mourinho yang lowong kemudian digaet Tottenham pada November 2019, menggantikan Mauricio Pochettino yang baru dipecat. Di London utara, bisa dibilang ia tak bisa menyelesaikan pekerjaannya selama satu musim penuh.

ADVERTISEMENT

Pada musim 2019/20, ia masih diwarisi skuad milik Pochettino, dan tak bisa berbuat banyak selain meloloskan Spurs ke Liga Europa. Musim berikutnya, ia tak dibiarkan menyelesaikan musim karena keburu dibebastugaskan pada April 2021.

Ia dipecat kurang dari sepekan jelang final Piala Liga Inggris melawan Manchester City. Tottenham lalu memberikan komando kepada Ryan Mason yang sebelumnya bertugas di tim junior.

Bisa ditebak, Mason yang diberi kesempatan debut melatih tim utama langsung di laga final jelas tak berkutik melawan skuad besutan Pep Guardiola. Meski hanya takluk 0-1, namun yang menonton laga itu tahu selama 90 menit Tottenham tak berdaya.

Gol telat di menit ke-82 dari Aymeric Laporte bisa dibilang hanya menunggu waktu. Sekali tertinggal, Tottenham tak punya kekuatan untuk membalas skor.

LIVERPOOL, ENGLAND - APRIL 16: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur looks dejected following their side's defeat in the Premier League match between Everton and Tottenham Hotspur at Goodison Park on April 16, 2021 in Liverpool, England. Sporting stadiums around the UK remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Peter Powell - Pool/Getty Images)Mourinho dipecat Tottenham saat ia punya peluang mempersembahkan trofi tahun lalu. Foto: Getty Images/Pool

Kekalahan itu membuat orang bertanya-tanya, bagaimana jadinya andai Mourinho tetap di sana. Namun nasi telah menjadi bubur, The Special One telah pergi dan melanjutkan hidup di tempat lain.

AS Roma lalu merekrutnya di musim panas 2021, dan memintanya membangun ulang tim. Tak ada target tinggi yang diberikan, namun Mourinho sadar ada peluang bagi timnya untuk menjadi juara di Europa Conference League, ajang baru buatan UEFA musim ini.

Di Liga Italia, Roma kalah bersaing, namun masih bisa mengunci tiket ke Liga Europa musim depan. Di Coppa Italia, mereka takluk di hadapan Inter Milan yang keluar sebagai juara. Namun di Conference League, mereka berjaya.

Roma's Italian midfielder and captain Lorenzo Pellegrini lifts the trophy as Roma's players celebrate after winning the UEFA Europa Conference League final football match between AS Roma and Feyenoord at the Air Albania Stadium in Tirana on May 25, 2022. (Photo by OZAN KOSE / AFP) (Photo by OZAN KOSE/AFP via Getty Images)Roma asuhan Mourinho berhasil meraih gelar pertama untuk klub dalam 14 tahun. Foto: AFP via Getty Images/OZAN KOSE

Giallorossi menundukkan Feyenoord 1-0 dalam final yang digelar di Tirana, Albania, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB. Mourinho menegaskan kembali statusnya sebagai pelatih elite di Eropa, dengan tak pernah kalah dalam lima final yang ia jalani, termasuk di Liga Champions dan Liga Europa.

Mourinho pun buka puasa gelar setelah mendapat banyak kritikan selama lima tahun terakhir, sementara MU dan Tottenham masih belum dapat apa-apa. Namun bisa saja hal itu berubah di musim depan.

MU sudah menunjuk Erik ten Hag sebagai manajer baru, yang memiliki rekam jejak bagus sebagai pelatih Ajax Amsterdam. Perubahan jajaran manajemen di tubuh Setan Merah juga diharapkan bisa mengubah kebijakan dalam membangun tim agar lebih mumpuni dan tak asal-asalan.

Sementara itu, Tottenham akan kembali ke Liga Champions musim depan, setelah absen dua tahun. Tangan dingin Antonio Conte, serta kucuran dana sebesar 150 juta Pound diharapkan bisa membantu pelatih Italia itu untuk membangun tim yang bisa memutus dahaga trofi 15 tahun lamanya.

Bisakah MU dan Tottenham meraihnya? Jangan mau kalah dari Mourinho.

(adp/adp)

Hide Ads