Karena Van Dijk Senang Jadi Sorotan

Virgil van Dijk sudah pasti jadi sorotan di setiap musimnya. Baginya itu wajar, karena Van Dijk punya standar tinggi di Liverpool.

Sejak dibeli dari Southampton pada Januari 2018 dengan banderol 75 juta paun, Van Dijk memang langsung jadi andalan di lini belakang. Kehadiran Van Dijk mengubah permainan Liverpool secara keseluruhan.

Nyaris tak pernah absen dari tim utama, Van Dijk memberikan empat gelar di tiga tahun pertamanya yakni Liga Champions, Liga Inggris, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa.

Van Dijk juga memegang rekor tak pernah kalah di Anfield sejak berseragam merah-merah. Bencana lantas datang di musim 2020/2021 ketika dia mendapat cedera ligamen lutut kala menghadapi Everton Oktober 2020.

Cedera itu memaksa Van Dijk absen sepanjang musim dan Liverpool kelimpungan tanpa dirinya. Ketika Van Dijk sudah pulih dan beraksi lagi musim lalu, sorotan tajam mengarah kepadanya.

Publik mempertanyakan apakah Van Dijk bisa kembali seperti sedia kala atau tidak. Bek 31 tahun itu membuktikan lewat performa di lapangan, hanya absen 12 kali dari total 63 pertandingan timnya, sekaligus memberikan dua trofi.

Van Dijk setidaknya bisa membungkam keraguan yang ada terkait performanya. Musim ini tentu makin berat karena Van Dijk dituntut untuk bisa kembali ke penampilan terbaiknya sebelum cedera.

Sebab waktu setahun dianggap cukup untuk mengembalikan kondisinya secara penuh. Bagi Van Dijk, hal itu bukan permasalahan besar.

"Saya sih tak masalah jika selalu disorot. Saya memang yang menciptakan itu," ujar Virgil van Dijk di situs resmi klub.

"Tapi pastinya pramusim ini berjalan berbeda. Tahun lalu, saya baru balik dari cedera, Anda coba untuk menyatu lagi dengan tim. Tahun ini, Anda berupaya fit secepatnya," sambungnya.

"Pramusim kali ini sangat pendek; kami harus menghadapi laga besar nanti, tapi saya tahu kemampuan saya, saya tahu kekuatan badan ini, dan saya tahu apa yang harus dilakukan agar lebih siap - itulah yang saya lakukan setiap harinya," tutupnya.