Conte: Belanja Besar Bukan Jaminan Trofi Musim Ini

Tottenham Hotspur digadang jadi calon juara Premier League 2022/2023 karena agresif di bursa transfer. Manajer The Lilywhites Antonio Conte membantahnya.

Tottenham menyelamatkan diri dari kehancuran setelah merekrut Conte November tahun lalu. Saat itu Tottenham menurun drastis kala dipegang Nuno Espirito Santo.

Pemecatan Nuno itu memang tak berujung trofi karena Conte tetap gagal memberikan medali juara. Tapi, Conte juga berhasil melajukan Tottenham ke Liga Champions setelah memenangi pertarungan dengan Arsenal.

Di musim penuh pertamanya kali ini, Conte didukung penuh Daniel Levy selaku bos besar. Conte diberi uang belanja lebih dari 100 juta paun untuk memboyong enam pemain, termasuk Ivan Perisic dan Richarlison.

Melihat kedalam skuad Tottenham saat ini, maka pantas untuk mereka bersaing lagi finis empat besar. Bagusnya Conte mau mengincar lebih dengan menjuarainya bersama klub London Utara tersebut.

Sebab, Tottenham dianggap punya kualitas mumpuni untuk mengganggu hegemoni City dan Liverpool, ketimbang Chelsea, Arsenal, atau Manchester United.

Meski demikian, Conte merasa belanja besar timnya belum tentu menjamin kesuksesan. Conte mencontohkan MU yang tampil buruk musim lalu, meski agresif di bursa transfer dengan menggaet Jadon Sancho, Raphael Varane, dan Cristiano Ronaldo.

"Dalam sejarah sepakbola dan juga investasi di Inggris, ada empat klub yang selalu terdepan; Liverpool. Chelsea, Manchester City, dan Manchester United," ujar Antonio Conte seperti dilansir Sky Sports.

'Chelsea menggantikan Lukaku dan Ruediger dengan Sterling serta Koulibaly. Fans Manchester United punya banyak fans dan bisa belanja sesuka mereka, tapi yang paling banyak belanja belum tentu juara. Dua tahun lalu United tertinggal dari City, lalu membeli CR7, Sancho, dan Varane, tapi akhirnya finis keenam."

"Kami harus bisa konsisten agar tidak tersandung di Premier League. Kami tidak boleh jadi arogan. Kami ingin lebih serius musim ini, membuat banyak keputusan penting dan juga sulit. Tapi untuk bisa jadi juara, kami harus bisa lebih berani."