Raphinha ke Barca Bikin Bos Leeds Malu sama Chelsea

ADVERTISEMENT

Raphinha ke Barca Bikin Bos Leeds Malu sama Chelsea

Kris Fathoni W - Sepakbola
Jumat, 05 Agu 2022 19:03 WIB
FORT LAUDERDALE, FL - JULY 19: Raphinha of FC Barcelona celebrates after scoring a goal to make it 0-2 during the pre season friendly between Inter Miami and FC Barcelona at DRV PNK Stadium on July 19, 2022 in Fort Lauderdale, Florida. (Photo by James Williamson - AMA/Getty Images)
Raphinha pindah ke Barcelona setelah sempat sangat dekat ke Chelsea. Foto: James Williamson - AMA/Getty Images
Jakarta -

Barcelona menjadi klub baru Raphinha dari Leeds United, setelah sempat sudah sangat dekat dengan Chelsea. Hal ini bikin bos Leeds merasa malu.

Bulan lalu Barcelona merampungkan kepindahan Raphinha dari Leeds dengan nilai transfer yang dikabarkan mencapai angka 55 juta paun.

Transfer itu menjadi menarik karena sebelumnya pemain bersangkutan justru sudah sangat dekat untuk dilepas oleh Leeds ke sesama klub Inggris, Chelsea.

Dengan Chelsea akhirnya harus gigit jari karena Raphinha membelot ke Barca, Andrea Radrizzani selaku pemilik Leeds mengaku kehilangan muka menghadapi Chairman Chelsea Todd Boehly.

"Buatku, (transfer Raphinha ke Chelsea) itu sudah beres dan kata-kataku adalah janji ketika sudah bersepakat. Aku merasa malu ketika harus kembali ke Todd Boehly dan mengubah posisi kami," ucapnya kepada The Athletic.

Menurutnya, Raphinha pada awalnya sudah membuka kemungkinan untuk pindah ke sesama klub Inggris. Ia lalu memilih Chelsea sehingga Leeds pun langsung merancang kepindahan. Tapi semua buyar ketika Barca datang menggoda pemain asal Brasil tersebut.

"Kami bersepakat dengan Chelsea karena pemain tersebut ingin pindah dan terbuka dengan tawaran dari klub-klub Premier League," kata Radrizzani.

"Chelsea adalah (opsi) yang paling ia sukai. Tapi sayangnya, sebut saja bahwa pengaruh Barcelona sudah meyakinkan pemain bersangkutan untuk terus menunggu sampai akhirnya mereka bisa mendapatkan solusi. Ini sekali lagi memperlihatkan kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki oleh para pemain dan agen mereka dalam sistem transfer, yang mana menurutku sudah berlebihan."

"Kami (bos-bos klub) telah membuat banyak investasi membangun klub. Kami menanam uang ratusan juta, tapi sepertinya semua kekuasaan ada di tangan agen dan perwakilan dari para pemain ini," tuturnya.

(krs/ran)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT