Eric Bailly blak-blakan soal mantan klubnya, Manchester United. Ia mengkritik pemilihan pemain di MU, yang disebutnya tak adil.
Bailly meninggalkan Manchester United musim panas tahun ini untuk bergabung dengan Marseille. Ia dipinjamkan selama semusim, demi mendapatkan kesempatan bermain yang lebih besar.
Perkara kesempatan bermain ini pula yang memicu bek internasional Pantai Gading itu menyoroti kebijakan Manchester United. Bailly merasa dianaktirikan, dengan pemain Inggris disebutnya lebih diprioritaskan klub.
Pernyataan ini dinilai mengarah ke Harry Maguire, yang musim lalu masih jadi pilihan utama.
"Klub seharusnya menghindari mendahulukan para pemain Inggris dan memberikan semua orang kesempatan yang sama. Klub harus mendorong persaingan di ruang ganti, bukan cuma memperhatikan beberapa saja," kata Bailly kepada The Times.
"Saya sudah selalu punya perasaan kalau pemain nasional diprioritaskan. Itu tak terjadi di Chelsea atau klub-klub besar Premier League lainnya."
"Beberapa orang menganggap enteng karena mereka akan jadi starter, dan itu memperlemah tim. Untungnya Ten Hag punya karakter besar dan saya harap dia bisa mengubah dinamika itu," imbuhnya.
Bailly mengaku sebenarnya Erik ten Hag, yang mulai menjabat manajer Manchester United sejak musim panas ini, sempat memintanya bertahan. Tapi ia sudah terlalu gerah jadi pilihan kesekian di tim dan ingin bermain dari pekan ke pekan.
Namun ia sudah melihat adanya tanda ketegasan dari Ten Hag terkait pemilihan pemain. Manajer asal Belanda itu membuktikan keberaniannya bersikap dengan menempatkan Maguire dan Cristiano Ronaldo sebagai cadangan di awal musim ini.
Baca juga: MU Siap Turunkan Ronaldo di Liga Europa |
"Saya bertemu Erik ten Hag di ruang ganti pada akhir musim lalu ketika dia menandatangani kontrak. Saya saat itu sedang membereskan barang-barang saya karena niat saya saat itu untuk pergi, tapi dia bilang ingin saya bertahan karena akan memberikan menit bermain ke semua orang," sambung bek 28 tahun tersebut.
"Saya setuju untuk melakukan tur musim panas dengan United dan dia memenuhi janjinya, tapi saya enggak mau cuma main sesekali. Saya ingin bermain setiap pekannya dan merasa penting. Saya ingin percaya diri lagi," tandasnya.