Magi Potter di Ostersund
Sebagai mantan pemain, karier Graham Potter tak begitu mentereng. Pernah membela klub seperti Birmingham City dan Stoke City, pria kelahiran Solihull, 20 Mei 1975 itu lebih banyak tampil di Divisi Satu, dan cuma sekali bermain di Premier League, yakni ketika membela Southampton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim 2004/2005 menjadi tahun terakhirnya bermain di level senior, sebelum gantung sepatu. Kemudian, Potter melanjutkan studi dengan belajar ilmu sosial di Open University, di mana ia bisa menjadi sarjana..
Kemudian, Potter sempat membantu pengembangan sepakbola di Universitas Hull, direktur teknik Timnas Putri Ghana untuk berlaga di Piala Dunia 2007, dan asisten pelatih skuad Universitas Inggris. Setelanya, Potter lanjut belajar menempuh gelar master kepemimpinan dan kecerdasan emosional di Universitas Metropolitan Leeds, dan lulus.
Karier kepelatihannya kemudian benar-benar dimulai di Swedia. Ia melatih klub Ostersund, yang saat itu bermain di divisi empat Liga Swedia.
Di kawasan yang dingin, Potter bisa membawa Ostersund tampil oke. Puncaknya saat membawa OFK promosi ke liga tertinggi Swedia, dan dua tahun berselang bisa merengkuh gelar Svenska Cupen 2016/2017, yang meloloskannya ke Europa League.
Dari Ostersund, Potter lanjut melatih Swansea City setahun dari 2018 hingga 2019, sebelum pindah ke Brighton pada 2019. Di lima musim pertamanya melatih di Burung Camar, Potter cuma bisa membantu finis di peringkat ke-9 sebagai capaian terbaiknya.
Memasuki musim keenamnya, musim 2022/2023, Brighton mulai terlihat membaik bersama Graham Potter. Danny Welbeck sementara bertengger di peringkat empat klasemen Liga Inggris.
(Potter dicap calon manajer Timnas Inggris di masa depan)