Cristiano Ronaldo sama sekali tidak dimainkan ketika Manchester United babak belur di markas Manchester City. Ahli bahasa tubuh menyoroti gestur CR7 di bench.
Man United pulang dari markas Man City dengan kekalahan telak 3-6. Di laga tersebut, the Red Devils bahkan sudah ketinggalan 0-4 di babak pertama.
Ronaldo sama sekali tidak turun bermain di laga itu. Manajer Manchester United Erik ten Hag beralasan, Ronaldo terlalu besar untuk dimainkan ketika timnya sudah ketinggalan empat gol tanpa balas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darren Stanton, seorang ahli bahasa tubuh, memberikan analisisnya soal Ronaldo. Ia pertama-tama menjelaskan lebih dulu mengenai ekspresi mikro, yang biasa diperlihatkan seseorang tanpa sadar. Durasi ekspresi mikro ini biasanya cuma sekelebat alias hitungan detik, tapi sarat makna karena cerminan emosi terdalam seseorang.
"Jika anda tahu apa yang harus diperhatikan, hal itu sangatlah jelas. Saat kita melihat potongan video Ronaldo, ia menyunggingkan senyum di satu sisi wajah, sehingga sisi kiri wajah dan bagian pipinya membesar. Ini adalah bentuk emosi cibiran jadi ia sepenuhnya memandang rendah, sedikit marah, frustrasi, dan tidak sabar atas apa yang terjadi di lapangan, karena ia duduk di bangku cadangan. Jelas sekali ia tidak bahagia karena tak main dan merasa sedikit putus asa," ucap Stanton kepada Mirror.
![]() |
"Ronaldo juga menenggelamkan wajah di dalam telapak tangan, yang merupakan tanda-tanda klasik rasa frustrasi. Itu juga merupakan isyarat keyakinan diri yang memperlihatkan bertambahnya rasa frustrasi dan ketidaksabaran. Menurut saya, Ronaldo saat itu sedang berpikir mengenai sejumlah hal yang membuatnya terus-menerus berada di bangku cadangan dan bukan di lapangan pada saat-saat penting. Jadi secara keseluruhan, Ronaldo saat ini bukanlah pemain yang bahagia dan saya memprediksi hal serupa akan muncul dalam banyak laga tahun ini."
"Rasa tidak sabar, frustrasi, dan amarah Ronaldo terus bertambah dalam beberapa bulan terakhir," tuturnya menyimpulkan.
(krs/cas)