Kata Eks Pemain, Ini Sebab Liverpool Jadi Cupu

Kata Eks Pemain, Ini Sebab Liverpool Jadi Cupu

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 11 Okt 2022 12:00 WIB
LONDON, ENGLAND - OCTOBER 09: Jordan Henderson of Liverpool and Kieran Tierney of Arsenal during the Premier League match at Emirates Stadium on October 09, 2022 in London, England. (Photo by Robin Jones/Getty Images)
Liverpool tampil medioker di awal musim 2022/2023. (Foto: Getty Images/Robin Jones)
Jakarta -

Liverpool terseok-seok memulai musim ini. Eks pemain sayap The Reds John Barnes mengidentifikasi persoalan pasukan Juergen Klopp.

Liverpool sejauh ini kesulitan mendapatkan konsistensi. Setelah memenangi Community Shield, mereka melewati 11 pertandingan berikutnya dengan hanya empat kemenangan, empat kali seri, dan tiga kali kalah.

Di Premier League, laju itu lebih terasa karena Mohamed Salah dkk tercecer di peringkat 10 dengan baru mengumpulkan 10 poin. Itu didapatkan dari dua kemenangan dan empat hasil imbang dalam delapan laga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertahanan Liverpool menjadi sorotan tajam, dengan sejauh ini sudah kemasukan 17 gol. Satu nama menjadi kambing hitam dalam persoalan ini, yakni Trent Alexander-Arnold, namun ia dibela mantan winger Liverpool John Barnes.

Bagi Barnes, akar permasalahan Juergen Klopp adalah lini tengah yang tak cukup kuat untuk melindungi barisan pertahanan. Fabinho kini praktis menjadi tulang punggung untuk menjadi filter serangan, sementara Jordan Henderson sudah menurun permainannya.

ADVERTISEMENT

Sejak kehilangan Georginio Wijnaldum pada tahun lalu, Liverpool memang mulai kekurangan penyeimbang permainan di tengah. Hal itu diperparah dengan terus cederanya pemain-pemain seperti Curtis Jones atau Alex Oxlade-Chamberlain.

Barnes turut menyebut perginya Sadio Mane musim panas tahun ini menyumbang masalah buat Liverpool. Ia sosok yang mampu menghadirkan pressing, berbeda dengan Darwin Nunez yang didatangkan dengan pengganti.

"Tiga pemain gelandang Liverpool adalah pemain-pemain pekerja keras. Sekarang dengan Thiago dan Harvey Elliott dan pemain semacamnya, lini tengahnya tak sekuat itu secara pertahanan, yang berarti mereka tak bisa melindungi barisan bek dan Trent seperti sebelumnya," ungkapnya dilansir Liverpool Echo.

"Trent masih terus maju, dia tak pernah masuk tim karena kekuatan pertahanannya, tapi saya lebih percaya terhadap fakta bahwa lini tengahnya tak cukup kuat untuk menjaga barisan pertahanan. Ini sebabnya tim-tim menembus Liverpool."

"Bukan sepenuhnya masalah Trent, karena begitulah Klopp memformulasikan strategi untuk bermain dengan Trent sebagai tambahan serangan di tengah sementara berharap pemain lain bertahan. Bukan juga tim dan Trent berubah, mereka cuma menghadapi problem karena perubahan sistem," imbuh John Barnes.

(raw/krs)

Hide Ads