Pogba Gagal di MU, Salah Klub atau Pemain?

Pogba Gagal di MU, Salah Klub atau Pemain?

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 19 Okt 2022 11:40 WIB
TURIN, ITALY - AUGUST 27: Paul Pogba of Juventus during the Serie A match between Juventus and AS Roma at Allianz Stadium on August 27, 2022 in Turin, Italy. (Photo by Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images)
Paul Pogba gagal di Manchester United, salah siapa? (Juventus FC via Getty Images/Daniele Badolato - Juventus FC)
Turin -

Paul Pogba gagal di Manchester United meski didatangkan dengan banderol mahal. Kalau ada pihak yang harus disalahkan, maka itu adalah kedua-duanya.

Pogba kembali ke MU pada 2016 setelah dibeli dari Juventus dengan harga 110 juta euro, yang menjadikannya pemain termahal dunia saat itu. Musim debut Pogba berakhir manis ketika dia membawa MU menjuarai Liga Europa dan Piala Liga Inggris.

Hanya di tiga musim pertama, Pogba bisa bersinar dengan statistik terbaiknya pada 2018/2019 ketika membuat 16 gol di seluruh kompetisi, 13 di antaranya di Premier League.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga musim selanjutnya, Pogba menurun drastis dan cuma bikin delapan gol sedari 2019 hingga 2022. Bahkan di musim terakhirnya, Pogba cuma main 27 kali karena dibebat cedera.

Kondisi ini jelas dipertanyakan mengingat Pogba didatangkan dengan harga tidak murah, tapi kontribusinya terbilang minim. Padahal di Timnas Prancis, Pogba tampil luar biasa dan membawa negaranya juara Piala Dunia 2022.

ADVERTISEMENT

Menurut agen Pogba, Rafaela Pimenta, kesalahan ada di dua pihak, pemain dan klub. Pogba berada di waktu yang salah ketika MU masih dalam transisi usai rezim 26 tahun Sir Alex Ferguson.

MU pun tidak mudah juga melalui proses transisi itu dan terbukti mereka sudah lima musim hampa gelar.

"Apakah Paul gagal di Manchester United atau justru Manchester United yang mengecewakan Paul? Atau malah keduanya sama-sama bikin kecewa? Pertanyaan yang bagus," ujar Pimenta seperti dikutip Independent.

"Ketika Paul datang ke sana, dia menjuarai Liga Europa. Paul selalu bermain untuk Manchester United saat fit. Ketika dia cedera, maka lain ceritanya. Dia tidak memilih untuk cedera. Tapi dia pasti bermain ketika tidak cedera," Pimenta menambahkan.

"Kini saya berpikir Manchester United sedang dalam masa transisi. Tidak mudah untuk sebuah klub yang punya sejarah hebat bersama Ferguson untuk melakukannya. Pencapaian setelah itu seperti tidak ada apa-apanya."

"Dan dalam fase transisi ini, klub butuh waktu untuk membangun ulang klub lagi karena Anda kehilangan sosok yang begitu penting di klub sebelumnya. Sosok sentral."

"Jadi MU sedang dalam masa transisi, Paul berada di dalamnya. Saya yakin mereka bisa melewatinya, tapi Paul sayangnya ada di dalam itu dan seberapa jauh dia bisa tampil bagus. Anda tidak bermain sendiri. Ketika kami melihat ke belakang - apakah itu pilihan tepat?"

(mrp/krs)

Hide Ads