Abrakadabra! Potter Ubah Nasib Kepa

Abrakadabra! Potter Ubah Nasib Kepa

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 25 Okt 2022 01:00 WIB
Chelseas Spanish goalkeeper Kepa Arrizabalaga (C) fails to keep the ball from crossing his line from a header by Manchester Uniteds Brazilian midfielder Casemiro (L) during the English Premier League football match between Chelsea and Manchester United at Stamford Bridge in London on October 22, 2022. - - RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 45 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. (Photo by Glyn KIRK / IKIMAGES / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 45 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 45 images, no video emulation. No use in betting, games or single club/league/player publications. (Photo by GLYN KIRK/IKIMAGES/AFP via Getty Images)
Kepa Arrizabalaga berupaya menepis bola di laga Chelsea vs Manchester United. (Foto: IKIMAGES/AFP via Getty Images/GLYN KIRK)
Jakarta -

Situasi Kepa Arrizabalaga di Chelsea sempat buruk, sampai Thomas Tuchel dipecat dan Graham Potter datang. Hadirnya Potter dan dukungan semesta bangkitkan Kepa.

Kepa Arrizabalaga sempat tersisihkan di Chelsea setelah sejumlah eror. Sejak musim 2020/2021, penjaga gawang termahal di dunia itu menjadi pilihan kedua di belakang Edouard Mendy.

Dalam dua musim, kesempatan Kepa amat terbatas dan lebih banyak dimainkan di turnamen-turnamen seperti Piala Liga Inggris dan Piala FA. Total kiper 28 tahun itu hanya bermain 29 kali dalam dua musim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi musim ini nasibnya berubah. Datangnya Graham Potter plus cederanya Edouard Mendy menghadirkan kesempatan baru buat Kepa dan ia menjawabnya dengan sangat meyakinkan.

Kepa Arrizabalaga mencatatkan lima clean sheet dari sembilan pertandingan sejauh ini. Penampilannya pula yang membantu Potter merangkai start apik dengan belum terkalahkan bersama Chelsea dalam delapan laga.

ADVERTISEMENT

"Statistiknya luar biasa dan tanpa dia, ya, Chelsea akan terlihat sangat berbeda, tak diragukan lagi. Tapi Anda tahu ketika orang-orang bertanya, apa gunanya berganti manajer?, inilah bukti nyatanya," kata mantan kiper Manchester United dan timnas Denmark, Peter Schmeichel kepada Stadium Astro dikutip Metro.

Schmeichel mengapresiasi Potter, yang mampu mengangkat kepercayaan diri Kepa Arrizabalaga. Setelah dua musim yang sulit, Kepa mulai tiba di level terbaiknya lagi.

"Dia tak terikat dengan performa-performa yang dulu, dan kita melihatnya dengan pemilihan timnya, bahkan secara keseluruhan dia sudah selalu begitu. Dia datang dengan pandangan jernih dan dia mengubah nasib satu pemain, Kepa," sambungnya.

"Kepa merespons dengan sangat baik, dia menunjukkan ke kita kalau dia punya mentalitas yang luar biasa kuat, yang mana seperti memegang 50% dari kemampuan seorang kiper. Seberapa kuat dia dengan hal-hal yang terdengar, bisakah merespons tekanan, bisakah pulih dari kesalahan-kesalahan?"

"Kiper ya soal itu, tak terlalu soal penyelamatan-penyelamatan. Di level ini, Anda mesti bisa melakukannya, semuanya tentang bagaimana Anda pulih dari situasi yang tak berjalan baik," pungkas Schmeichel.




(raw/mrp)

Hide Ads