Di balik jebloknya Liverpool musim ini ada badai cedera yang tak kunjung berhenti. The Reds pun kelimpungan.
Liverpool terseok-seok selepas tiga bulan musim berjalan. Di Liga Inggris, mereka sudah tiga kali kalah dari 11 pertandingan dan jadi start terburuk dalam sedekade terakhir.
Dengan selisih mencapai 13 poin dari Manchester City di puncak klasemen, Liverpool diprediksi takkan bisa bersaing untuk memperebutkan gelar juara. Di Liga Champions pun performa Liverpool masih belum bagus-bagus amat, setelah sempat dibantai 1-4 oleh Napoli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurunnya penampilan para pemain bintang seperti Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Fabinho, dan Mohamed Salah ditengarai jadi alasan kuat mengapa Liverpool jeblok. Selain juga soal taktik Juergen Klopp yang mulai terbaca lawan.
Tapi, di atas itu semua, badai cedera yang mengganggu Liverpool sejak awal musim jadi alasan utamanya. Pemain top Liverpool bolak-balik masuk ruang perawatan dan bahkan ada absen lama seperti Naby Keita, Alex Oxlade Chamberlain, dan Curtis Jones.
Di lini serang saja, Liverpool sudah kehilangan Luis Diaz dan Diogo Jota untuk waktu minimal dua bulan. Kondisi ini diakui manajer Juergen Klopp membuatnya sulit meramu kekuatan terbaiknya.
"Yang Anda butuhkan untuk tim tampil bagus adalah line-up yang konsisten, dan kami tidak bisa melakukan itu. Tidak sama sekali. Kami harus berurusan dengan masalah demi masalah. Situasi ini tidak bisa selesai begitu saja. Naby dan Ox tidak ada dalam skuad Liga Champions karena semua bilang mereka akan absen lama. Jika mereka bisa pulih cepat, itu bagus, tapi mereka tidak bisa bermain," ujar Klopp seperti dikutip Guardian.
"Saya tak sabar menantikan laga kontra Ajax, di Liga Champions pula - nama besar, laga besar. Bagus sekali tentunya. Skuad kami tidak kecil kok, hanya saja banyak yang cedera. Tapi kami punya pemain cukup dan itu berita bagus untuk kami semua."