.webp)
Manajer Manchester City, Pep Guardiola menilai penantang juara Liga Inggris musim ini tak hanya tim-tim tradisional yang bertarung di papan atas dalam beberapa tahun terakhir. Klub seperti Newcastle United juga bisa membuat kejutan.
Sejak dibeli konsorsium yang didanai Public Investment Fund dari Arab Saudi pada Oktober tahun lalu, Newcastle perlahan mulai naik kelas. Sempat mendekam di zona degradasi di musim lalu, The Magpies akhirnya finis di posisi 11 klasemen akhir.
Kedatangan manajer Eddie Howe dan pembelian pemain tepat guna di dua periode transfer berhasil mendongkrak performa pemain. Musim ini, Kieran Trippier dkk tampil lebih menggila dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka baru kalah sekali dalam 13 laga Liga Inggris sejauh ini dan sukses meraih enam kemenangan, di antaranya melawan Tottenham Hotspur. Enam hasil imbang yang diraih juga patut dipuji karena termasuk melawan Manchester City dan Manchester United.
Newcastle diketahui punya rencana jangka panjang untuk bisa bersaing di Inggris dan menjadi kekuatan baru di Eropa, namun apa yang sudah mereka lakukan saat ini di luar ekspektasi. Guardiola pun memuji mereka.
"Newcastle punya manajer yang bagus dan pemain-pemain kelas atas. Saya membayangkan mereka akan ada di di sana (papan atas) untuk waktu yang lama," ujar Guardiola, dikutip BBC.
"Mereka punya kekuatan fisik yang bagus di lini tengah, transisi box-to-box yang bagus, sertea intensitas tanpa bola yang mengesankan. Mereka juga tak main di kompetisi Eropa, itu menjadi keuntungan besar karena mereka akan lebih bugar di bulan-bulan akhir kompetisi," jelas Guardiola.
Ini bukan pertama kalinya manajer asal Spanyol itu menyoroti Newcastle yang diuntungkan jadwal lebih lengang. Di masa lalu, pernah ada tim-tim yang menjadi juara Liga Inggris karena punya keuntungan semacam ini.
Leicester City melakukannya di musim 201-16, kemudian Chelsea di musim 2016-17. Akankah Newcastle mengulangi capaian serupa di akhir musim ini?
(adp/pur)
